KETIK, PACITAN – Dua pekan memasuki bulan Ramadan 1445 Hijriah, jasa penukaran uang di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur masih belum terlihat batang hidungnya.
Menurut beberapa warga, biasanya jasa penukaran uang mulai bermunculan sekitar dua minggu sebelum lebaran.
Namun, tahun ini mereka belum melihatnya di lokasi-lokasi yang biasa dijadikan tempat penukaran uang, seperti di depan Pasar Tradisional Pacitan, Alun-Alun Pacitan, dan beberapa ruas jalan protokol.
"Biasanya sudah banyak yang buka stand penukaran uang di sini. Tapi sekarang masih sepi," kata salah seorang warga, Sunarto (47), saat ditemui di Depan Pasar Sawo Pacitan, Kamis, (21/3/2024).
Hal senada juga diungkapkan oleh pedagang di Alun-Alun Pacitan. "Belum ada yang buka jasa penukaran uang di sini. Mungkin masih nunggu beberapa hari lagi," ujar Tukiyem (63) kepada ketik.co.id.
Biasanya, untuk pilihan uang pecahan yang disediakan oleh penyedia jasa cukup beragam mulai dari Rp2 ribu, Rp5 ribu, Rp10 ribu, dan Rp20 ribu. Satu paket plastik berisi uang Rp100 ribu hingga Rp5 juta.
Selain lebih praktis, jasa penukaran uang baru di pinggir jalan dirasa dapat mempermudah kebutuhan warga dan diklaim sebagai alternatif menghindari antrean di bank. Meski harus memberikan uang jasa.
Sepinya penyedia jasa untuk menukarkan uang baru tersebut, diduga karena Bank masih melayani penukaran. Sehingga stok pecahan uang baru masih tersedia.
"Biasanya orang akan tukar uang baru saat mendekati Lebaran. Ramainya nanti H-3," ungkap Tukiyem. (*)