KETIK, BATU – Pedagang Keluhkan Tumpukan Sampah Pasar Induk Among Tani yang menumpuk di sebelah selatan pasar. Sampah yang menggunung tersebut sudah hampir dua bulan tidak diangkut oleh petugas.
Pantauan Ketik.co.id, Sampah tersebut telah mengeluarkan bau yang menyengat. Tidak nampak air lindinya karena saat ini musim kemarau. Namun, ketika hujan turun, air lindi akan meluber ke jalan.
Umi Jamsari, pedagang pakaian di Zona 2 Pasar Induk Among yang berdekatan dengan tumpukan sampah. Menurutnya, bau menyengat dirasakan pedagang dan pembeli di sekitar tumpukan sampah.
"Belum lagi lalat dari sampah yang mengerubungi dagangan kami. Tentunya sangat menggangu," ujarnya, Jumat, 6 September 2024.
Menurut Umi, sampah di penampungan sementara itu sering kali menumpuk. Juga seringkali diangkut oleh petugas. Namun entah kenapa, dua bulan terakhir tidak diangkut.
Menurutnya, hanya terlihat petugas yang mengikiskan sampah supaya kering. "Ya cuma dikorek korek begitu saja mas. Supaya kering kena panas matahari," tambahnya.
Tumpukan sampah tersebut, tegas Umi memperparah keadaan sepi pengunjung Pasar Induk Among Tani. Dikatakannya, saat ini kondisi pasar masih sepi pengunjung tidak seperti sebelum dibangun menjadi pasar modern.
"Sekarang saja masih sepi pengunjung. Apalagi diperparah bau menyengat dari sampah. Ya tambah sepi," terangnya.
Awak media telah mencoba meminta klarifikasi ke Kepala UPT Pasar Induk Among Tani, Gadis Dwi. Namun, hingga berita ini ditulis, Panggilan telpon maupun Pesan WA belum ditanggapi oleh yang bersangkutan. (*)