KETIK, JAKARTA – Mengawali tahun 2023 tren ekspor kendaraan bermotor rakitan Indonesia ke negara lain terpantau berada dalam tren positif. Hal ini terlihat dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), tercatat 38.547 unit mobil rakitan dalam negeri yang dikapalkan (completely built up/CBU).
Angka ini mengalami peningkatan dari tahun lalu sebesar 54 persen pada periode yang sama. Bahkan bila melihat angka sebelum pandemi Covid-19, jumlahnya masih meningkat 73 persen alias dari 22.195 unit.
Selain kendaraan rakitan peningkatan juga terjadi pada komponen ekspor otomotif lainnya yang meningkat 61,3 persen secara tahunan yaitu dari 9.070.493 pis menjadi 14.628.447 pis.
Ketua I Gakindo Jongkie Sugiarto menyampaikan, Gaikindo tentu berkeinginan agar ekspor kendaraan roda empat buatan Indonesia kembali meningkat pada 2023. Namun, pada dasarnya kegiatan ekspor mobil dikendalikan oleh para prinsipal di negara asal Agen Pemegang Merek (APM) otomotif yang bersangkutan.
“Kami hanya bisa mengimbau agar produsen tersebut bisa lebih banyak ekspor mobil dari Indonesia,” ujar dia, Selasa (31/1).
Sementara itu, Toyota Indonesia masih menjadi pengekspor mobil terbesar dari tanah air pada tahun lalu. Ekspor mobil merek Toyota tercatat hampir 297.000 pada Januari-Desember 2022 atau melesat 58% dibandingkan tahun sebelumnya. Toyota juga berkontribusi sebesar 63% terhadap total ekspor mobil CBU secara nasional.
Sedangkan untuk angka per Januari Toyota membukukan angka 16.594 dan di posisi kedua Daihatsu dengan eskpor 10.562 unit.
Berikut Ekspor CBU per-Januari 2023;
Toyota (ADM): 16.594 unit
Toyota (TMMIN): 10.562 unit
Suzuki: 4.197 unit
Hyundai: 4.144 unit
Honda: 2.190 unit
Isuzu: 812 unit
Hino: 40 unit
DFSK: 8 unit. (*)
