KETIK, BANDUNG – Pemkab Bandung akan segera membangun Pasar Sehat Banjaran, untuk merevitalisasi pasar tradisional Banjaran yang ada saat ini. Selama pembangunan berlangsung, para pedagang pasar akan menempati kios sementara atau TPBS (Tempat Penampungan Berdagang Sementara), yang lokasinya tak jauh dari Pasar Banjaran.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disdagin) Kabupaten Bandung, Dicky Anugerah mengatakan, rencana pembangunan Pasar Sehat Banjaran ini tidak semata-mata membangun pasar yang sehat dan representatif, tetapi juga merupakan bagian dari penataan Kota Banjaran Kabupaten Bandung.
Dicky mengungkapkan, kondisi di sekitar Pasar Banjaran sekarang yang masih menjadi persoalan di antaranya masalah kemacetan, PKL dan penanganan sampah.
"Hal inilah yang menjadi latar belakang perlunya dilakukan pembangunan Pasar Sehat Banjaran yang lebih representatif bagi para pedagang dan untuk menampung PKL-PKL yang ada di luar pasar, sehingga kondisi pasar menjadi lebih sehat, nyaman, aman dan tertib," tutur Dicky di Soreang, Kamis (25/5/2023).
Menurutnya, pembangunan Pasar Sehat Banjaran telah dilakukan melalui mekanisme pemanfaatan barang milik daerah dengan investasi swasta yaitu melalui pola BGS (Bangun Guna Serah), sesuai yang diatur dalam Permendagri No. 19 tahun 2016 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah.
"Yang mana saat ini sudah ditetapkan mitra BGS yang dimenangkan oleh PT. Bangun Niaga Perkasa, dengan nilai investasi Rp125 miliar. Pada saat ini sudah masuk dalam tahapan verifikasi pendaftaran dan penyerahan kunci TPBS (Tempat Penampungan Berdagang Sementara)," jelas Dicky.
Selanjutnya, akan dilaksanakan relokasi atau perpindahan dari kios/lapak lama ke penampungan sementara.
"Sampai saat ini alhamdulillah warga pedagang Pasar Banjaran yang sudah melakukan pendaftaran dan pengambilan kunci sebanyak 950 pedagang dari 1.406 pedagang," sebut Dicky.
Dijelaskannya, pelaksanaan pembangunan Pasar Sehat Banjaran melalui mekanisme BGS sudah sesuai dengan tahapan-tahapan yang diamanatkan regulasi yaitu Permendagri No. 19 tahun 2016.
Menurut Dicky, dari tahapan-tahapan rencana pembangunan Pasar Banjaran ini sudah dilakukan sosialisasi kepada warga pedagang Pasar Banjaran, sebelum dan sesudah lelang investasi.
"Kami dari pemerintah daerah beserta mitra BGS siap memberikan penjelasan dan memberikan layanan, apabila ada warga pedagang yang memerlukan penjelasan teknis," tandas Dicky.
Desain Pasar Sehat Banjaran.(Foto: Disdagin)
Pihaknya pun berharap agar warga pedagang Pasar Banjaran tidak bertanya atau berkonsultasi kepada pihak yang tidak berkompeten, agar mendapatkan penjelasan yang sesungguhnya dan tidak ada miss komunikasi di lapangan.
Lebih lanjut Dicky mengungkapkan permasalahan di kawasan Pasar Banjaran dan upaya serta perhatian pemerintah daerah dalam melakukan penataan kawasan Kota Banjaran.
"Bangunan Pasar Banjaran pasca kebakaran kondisinya kurang layak, sehingga perlu ada upaya revitalisasi," kata dia.
Ia menyebutkan, banyaknya PKL di sekitar pasar, terminal dan di pinggir-pinggir jalan, sehingga para PKL itu harus diakomodir di pasar yang direvitalisasi.
"Lalulintas dan fungsi terminal terganggu. Dengan harapan ke depannya lalulintas lebih tertata dan terminal lebih berfungsi," ujarnya.
Kemudian, kata Dicky, penumpukan sampah baik yang berasal dari pedagang pasar, PKL maupun warga masyarakat sekitar pasar juga masih menjadi permasalahan.
"Dengan harapan ke depannya sampah tertangani dan terkendali dengan adanya penataan kawasan kota itu," ujarnya.
Dicky menjelaskan terkait dengan gambaran umum pembangunan Pasar Sehat Banjaran dan rencana pembangunan. Di Pasar Sehat Banjaran nantinya dapat menampung 1.233 pedagang, terdiri dari 818 kios, 265 lapak dan 150 PKL.
Ia pun mengungkapkan rencana tahapan pembangunan, mulai pembersihan lahan eks tempat penampungan sampah sementara (TPSS), pembangunan tempat penampungan pedagang sementara (TPPS), pembangunan pasar dan relokasi pedagang.
Dicky pun mengungkapkan tentang harga kios/lapak, disesuaikan dengan kemampuan pedagang (melalui musyawarah). Pasar yang dibangun akan mengakomodir pedagang Pasar Banjaran dan para pedagang lain, termasuk PKL yang berada di sekitar pasar dan Terminal Banjaran.
"Dengan pembangunan Pasar Sehat Banjaran, diharapkan kondisi pasar menjadi lebih sehat, kemacetan terurai, terminal lebih tertib dan masalah sampah dapat tertanggulangi dengan baik," ucap Dicky.(*)