KETIK, MALANG – Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang, Heri Cahyono (Sam HC) dan Ganis Rumpoko membawa program Puskesmas Mental. Program tersebut menunjukkan keberpihakan paslon nomor urut 2 itu terhadap perempuan dan kelompok rentan lainnya.
Calon Wakil Wali Kota Malang, Ganis Rumpoko menjelaskan Puskesmas Mental termasuk tiga prioritas dari program Songo Sing Anyar. Puskesmas Mental akan disinergikan dengan program pemberdayaan terhadap perempuan.
"Berkaca beberapa tahun di Kota Malang, isu bunuh diri cukup meningkat. Kita harus sepakat bahwa satu nyawa sangat berharga. Di program ini, konsultan kesehatan mental harus dekat dan terjangkau," ucapnya, Jumat 11 Oktober 2024.
Ganis menyoroti data yang menunjukkan bahwa dari 6 persen penyintas penyakit mental, 4 persennya ialah perempuan. Salah satu pemicunya ialah beban ganda yang harus ditanggung perempuan tanpa dukungan dari keluarga.
"Dalam artian walaupun suami bekerja, mereka tetap berfikir bagaimana keadaan ekonomi di rumah, sementara mereka juga melakukan pekerjaan domestik. Jadi ini berkaitan antara isu ekonomi dan juga isu mental," ucapnya.
Politikus PDI Perjuangan itu juga menaruh perhatian terhadap penyintas KDRT. Ia menekankan bahwa harus ada rumah aman yang berjalan maksimal di Kota Malang.
"Kekerasan tidak hanya terjadi di rumah tangga, terkadang saat pacaran pun sudah banyak yang menjadi korban. KDRT gak bisa ditangani sekali selsai karena korban akan selalu kembali sehingga perlu ada penanganan khusus," tegasnya.
Komitmen tersebut tak hanya dituangkan dalam sembilan program prioritas untuk melenggang dalam kontestasi Pilkada 2024 Kota Malang. Keduanya bahkan menandatangani pakta integritas sebagai bentuk tanggungjawab terhadap warga Kota Malang.
Calon Wali Kota Malang, Sam HC juga menambahkan, melalui pakta integritas tersebut kesejahteraan sosial bagi perempuan dan anak akan terus diperjuangkan.
"Kami mengutamakan program yang melindungi hak perempuan dan anak. Serta kita berdayakan lewat program sosial dan ekonomi," ujarnya.
Dalam mewujudkan komitmen tersebut, Sam HC beranggapan harus ada perubahan mindset dari setiap pemimpin di Kota Malang. Menurutnya seluruh komponen di Kota Malang harus dianggap sebagai aset untuk dijaga dan dipastikan kesejahteraannya.
"Maka dari itu kami berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap perempuan dan anak di Kota Malang merasa terlindungi dan memiliki kesempatan yang sama," tutupnya.(*)