KETIK, SURABAYA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya terus berupaya melakukan sejumlah program untuk meningkatkan jumlah partisipasi masyarakat pada Pilwali Surabaya yang akan digelar pada 27 November 2024 mendatang.
Ketua KPU Surabaya, Soeprayitno mengatakan, untuk mendongkrak jumlah pemilih yang datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), pihaknya telah melakukan sejumlah program seperti KPU Goes to Campus, KPU Goes to School, dan sosialisasi ke perkampungan.
"Selain itu kita juga merangkul berbagai komunitas dan mengadakan beragam lomba seperti lomba mural. Tak lupa juga kerja sama dengan berbagai media massa," jelas Soeprayitno, Minggu (28/7/2024).
Lebih lanjut, Soeprayitno mengakui bahwa di Pilwali Surabaya partisipasi masyarakat cukup rendah, selama 4 periode pemilihan kepala daerah (Pilkada) angka partisipasi pemilih hanya di angka 50 persen.
Menurutnya, capaian tersebut tidak hanya terjadi di Pilwali Surabaya, tetapi juga dialami oleh berbagai kabupaten dan kota di Jawa Timur yang juga menyelenggarakan pemilihan kepala daerah.
"Catatan kami, mulai Pilkada 2005, 2010, 2015 dan yang terakhir 2020 kemarin angka partisipasi pemilih maksimal 54 persen," tambahnya.
"Oleh sebab itu kami juga akan memasifkan sosialisasi ke berbagai media mulai dari elektronik, cetak hingga online agar masyarakat mau datang ke TPS," imbuhnya.
Soeprayitno kembali mengingatkan masyarakat untuk menggunakan suaranya dalam Pilwali 2024 yang diadakan pada 27 November mendatang. Karena momen Pilwali merupakan saat yang penting dalam menentukan kemajuan Kota Surabaya kedepan.
"Kami mengimbau kepada masyarakat agar datang ke TPS untuk menyalurkan suaranya. Karena 1 suara sangat menentukan masa depan Kota Surabaya ," pungkasnya.(*)