KETIK, MALANG – Plt Bupati Malang Didik Gatot Subroto melakukan panen garam tunnel di Dusun Bajulmati, Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Rabu, 30 Oktober 2024. Garam di wilayah ini berpeluang dapat memenuhi kebutuhan garam nasional.
Turut melakukan panen garam tunnel, Plh Sekda Kabupaten Malang Nurman Ramdansyah dan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Malang Victor Sembiring. Pada kesempatan itu, Plt Bupati Malang juga meresmikan Paduka Ganessa.
Paduka Ganessa merupakan singkatan dari Partnership Wisata Edukasi Garam Tunnel Pesisir Selatan Kabupaten Malang. Plt Bupati Malang Didik Gatot Subroto mengatakan panen garam ini suatu langkah maju bagi Kabupaten Malang.
"Khususnya bagi masyarakat pesisir selatan, yakni Desa Gajahrejo telah berhasil memaksimalkan potensi alamnya berupa garam yang begitu luar biasa. Untuk itu, Pemkab Malang bertekad menjadikan potensi tersebut sebagai salah satu kekuatan ekonomi dan wisata unggulan bagi daerah," ujar Didik.
Lebih lanjut ia mengatakan, garam tunnel dari tempat ini berpotensi dapat memenuhi kebutuhan nasional. Mengingat potensi garam tunnel yang ternyata sangat luar biasa.
"Maka dari itu, Pemkab Malang terus mendorong agar masyarakat semakin termotivasi untuk menjadi pelaku usaha garam rakyat. Karena bentuk diversifikasi mata pencaharian selain sebagai nelayan," ungkapnya.
Menurutnya, potensi garam di wilayah pesisir selatan Kabupaten Malang sangatlah besar. Melalui pengelolaan yang tepat dan profesional, dapat mendorong perekonomian lokal, membuka lapangan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan ini.
"Oleh karena itu, mari dijaga keberlanjutan dari setiap inisiatif yang kita mulai hari ini agar dampaknya dapat kita rasakan untuk jangka panjang. Saya juga memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para petani garam dan seluruh pihak yang telah bekerja keras untuk merealisasikan wisata edukasi ini," bebernya.
Sedangkan untuk peresmian Paduka Ganessa ini kata Didik, diharapkan dapat menjadi titik balik positif bagi pengembangan produksi garam di Kabupaten Malang.
Selain itu, masih kata Didik, inovasi produksi garam dengan menggunakan sistem tunnel atau lorong ini dapat dikembangkan melalui pengembangan wisata edukasi dan kemitraan yang melibatkan lebih banyak pihak.
"Selain itu, dengan adanya partnership ini, kita membuka peluang kolaborasi yang lebih luas bagi pelaku usaha, investor, dan seluruh pihak yang ingin turut serta dalam pengembangan potensi lokal," tuturnya. (*)