KETIK, MALANG – Program Studi (Prodi) Kedokteran menjadi pilihan di Universitas Brawijaya (UB) yang paling diminati oleh peserta Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT).
Dari total 62.327 siswa yang mendaftar SNBT di UB, 3.305 di antaranya memilih Prodi Kedokteran dari Fakultas Kedokteran (FK).
Menurut Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Ir. Imam Santoso, jumlah itu membuat Universitas Brawijaya menjadi kampus dengan peminat terbanyak di Indonesia.
"Pada tahun ini, sebanyak 62.327 siswa mendaftar SNBT di UB. Hal ini membuat UB menjadi perguruan tinggi dengan pendaftar terbanyak di Indonesia. Untuk saintek jumlah peminat dari Prodi Kedokteran sebanyak 3.305, disusul Teknik Informatika sebanyak 2.312, dan Sistem Informasi sebanyak 1.498," jelasnya.
Posisi kedua, prodi di UB yang paling banyak diminati oleh peserta SNBT datang dari kelompok Sosial Humaniora (Soshum), yakni Prodi Psikologi.
Diketahui, jumlah peminat Prodi Psikologi mencapai 3.248 siswa. Kemudian disusul Ilmu Hukum yang mampu menggaet 3.156 peminat, serta program studi Manajemen sebanyak 2.308 peminat.
Menurut Prof. Imam, baik Prodi Kedokteran maupun Psikologi, peluang siswa diterima hanya tiga persen dari jumlah peminat.
"Prodi Kedokteran skornya paling tinggi, selain dari keketatannya grade nilainya juga paling tinggi. Farmasi yang diterima tiga persen tapi nilainya tidak setinggi Prodi Kedokteran," katanya.
UB sendiri telah menetapkan kuota penerimaan mahasiswa pada masing-masing jalur. Untuk Seleksi Nasional Bersama Penerimaan Mahasiswa Baru (SNBP) sebanyak 30 persen, SNBT 30 persen, dan Mandiri 40 persen.
Apabila saat pengumuman SNBT dinyatakan lolos maka siswa harus melakukan daftar ulang dengan mengisi dokumen-dokumen yang dibutuhkan terkait penentuan Uang Kuliah Tunggal (UKT).
"Jika nanti ada siswa yang tidak daftar ulang, maka kuotanya akan dilimpahkan pada jalur lainnya. Misalnya kuota siswa yang tidak daftar ulang pada SNBP akan dilimpahkan pada jalur SNBT. Begitu pula siswa yang tidak daftar ulang pada jalur SNBT, kuotanya akan dilimpahkan pada jalur Mandiri," tutup Prof. Imam.(*)