Pakar Investasi: Kegunaan Robot Trading Cukup Baik

Jurnalis: Moch Khaesar
Editor: Marno

9 Maret 2023 14:16 9 Mar 2023 14:16

Thumbnail Pakar Investasi: Kegunaan Robot Trading Cukup Baik Watermark Ketik
Pakar Investasi Ubaya, Dr Putu Anom wahadwartha. (Foto: M Khaesar/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Usai tertangkapnya Wahyu Kenzo yang terjerat kasus investasi robot trading menjadi fenomena tersendiri di masyarakat. Pakar investasi Universitas Surabaya (Ubaya) Dr Putu Anom Wahadwartha menyebut banyak masyarakat akan terbuai ajakan berinvestasi robot trading.

Pada dasarnya robot trading ini sangat baik dalam kinerjanya. Di mana, robot trading akan membantu dalam melakukan transaksi trading yang kerap terjadi pada para investor yang tidak memiliki waktu yang banyak. 

"Robot trading itu sebenarnya adalah mekanisme auto order, di situ seharusnya investor bisa menetapkan berapa harga beli, kapan dia beli. Ada sistemnya yang bisa dipakai. Itu sebenarnya hal yang bagus," ujar Putu, Kamis (9/3/2023).

Hanya saja, dalam kasusnya tak sedikit oknum-oknum yang justru memanfaatkan kondisi tersebut. Mereka mengelabuhi para investor dengan iming-iming bisa kaya secara instan. Sehingga, para investor terbuai untuk segera berinvestasi.

"Nah, untuk robot trading yang berkaitan dengan kasus yang terjadi ini, memang lebih banyak karena investor terbuai melepaskan hak dia untuk melakukan transaksi secara langsung dengan menggunakan robot," ungkapnya. 

Padahal, lanjut Putu, sebenarnya robot trading itu digerakkan oleh oknum-oknum yang berada di perusahaan tersebut. Sehingga, mereka bisa bebas menentukan siapa yang menang hari ini, besok dan seterusnya. 

"Seolah-olah mereka bisa menciptakan marketnya sendiri, karena dia sudah membuai investor untuk seolah-olah investor itu disuruh tiduran aja, rebahan aja, kemudian bisa dapet duit," beber Dekan Fakultas Bisnis dan Ekonomika Ubaya tersebut. 

Ke depan, Putu menyebut bahwa kasus serupa akan terus berulang selama masyarakat belum memiliki pengetahuan yang mumpuni di bidang keuangan. Artinya, masyarakat masih akan terbuai dengan iming-iming berupa keuntungan sekejap alias kaya mendadak.

"Sehingga memancing mereka untuk melakukan atau terbuai untuk mengikuti cara-cara yang membuat para penipu atau para pelaku robot trading yang seperti ini mendapat keuntungan besar," lanjutnya. 

Ia pun mendorong agar masyarakat yang hendak berinvestasi agar tidak terlalu cepat terbuai janji-janji manis tersebut. Sebab, menurutnya tidak ada suatu janji yang bombastis di dunia investasi. Justru, yang ada adalah suatu cara atau mekanisme yang membuat investor mampu mengukur risiko.
 
"Jadi, poinnya itu sebenarnya jangan melihat hanya dari sisi kekayaan yang instan, lihat orang flexing kekayaan di sosial media di pesawat pribadi, di supercar mewah dan sebagainya, kemudian langsung terbuai untuk mengikuti cara seperti itu. Tidak ada namanya kaya secara instan," tegasnya. 

Di sisi lain, pemerintah juga harus meningkatkan pengawasan. Meski demikian, yang perlu diingat adalah bahwa pengawasan seketat apapun, nantinya para pelaku penipuan tersebut tetap akan melakukan kamuflase dengan cara yang berbeda.

Sehingga, lanjut Putu, pemerintah harus bisa membuat sebuah program yang mampu meningkatkan literasi finansial masyarakat Indonesia. Seperti peningkatan ilmu keuangan dan ilmu investasi dasar bagi masyarakat. 

"Itu harus digerakkan di lembaga-lembaga keuangan negara. Misalnya di perbankan atau di bursa efek atau di bursa berjangaka, OJK. Mereka harus punya program yang sangat terstruktur dan masif untuk mendorong masyarakat indonesia melek keuangan," tandasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Trading robot trading investasi Polda Jatim Wahyu Kenzo Surabaya Malang