KETIK, BATU – Pedagang mulai menempati Pasar Induk Among Tani Kota Batu, Senin (2/10/2023). Para ojek yang tergabung dalam Paguyuban Ojek Bersujati Kota Batu juga sudah mulai mangkal di wilayah itu.
Ketua Paguyuban Ojek Bersujati, Suprianto mengatakan, para tukang ojek pangkalan berharap ekonomi mereka kembali pulih dengan ditempatinya pasar tersebut.
"Harapannya, pasar ini terus ramai, karena selama ini ini kan anggota sulit mencari rezeki karena pasar lama dibongkar dan pindah ke pasar lokasi," urainya.
Menurut Suprianto, Paguyuban Ojek Bersujati sudah ada sejak pasar lama Kota Batu berdiri. Mereka tetap bertahan meskipun ojek online sedang menjamur. Mereka telah menjadi langganan mengantarkan pembeli usai berbelanja.
"Paguyuban Ojek Bersujati saat ini memiliki 200 anggota. Kami akan sebar di beberapa titik di Pasar Induk Among Tani," tambahnya.
Suprianto menegaskan, ada ketentuan khusus untuk ojek online. Dikatakannya, ojek online tidak bisa masuk pasar induk Kota Batu, baik untuk menaikkan maupun menurunkan penumpang. Ojek online hanya bisa beroperasi di luar pasar induk Among Tani.
"Kalau jaraknya jauh sekitar 100 meter baru bisa. Di dalam khusus ojek pangkalan. Karena kita ada paguyuban dan retribusi. Jadi biar teman teman guyub," tegasnya.
Pasar Induk Among Tani, kini memang menjadi harapan warga Kota Batu untuk kembali memutar roda perekonomian. Saat pasar tersebut dibangun, para pedagang menempati pasar relokasi di area Stadion Brantas Kota Batu.
Pasar Induk Among Tani Kota Batu dibangun menggunakan dana APBN 2021 hingga 2023. Pembangunan pasar modern tersebut dimulai November 2021 dan selesai pada bulan Mei 2023. Pasar dengan luas 3,4 hektar tersebut memiliki 3 lantai, 1.716 kios dan 914 los.(*)
