KETIK, BLITAR – Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) menyelenggarakan Orientasi RPJPD dan Kick Off Penyusunan Dokumen Rancangan Awal RPJPD Kabupaten Blitar Tahun 2025-2045, Rabu, (11/10/2023).
Acara berlangsung di Aula Garuda Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar. Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar, dihadiri para staf ahli, asisten, kepala Bappedalitbang, kepala Dinas Lingkungan Hidup dan tim tenaga ahli dari Universitas Brawijaya, serta diikuti oleh seluruh perangkat daerah dan stakeholder terkait.
"Periodesasi RPJPD Kabupaten Blitar Tahun 2005-2025 akan segera berakhir. Maka pada tahun ini seluruh pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, menyusun rancangan awal RPJPD Tahun 2025-2045," kata Kepala Bappedalitbang Kabupaten Blitar, Dr Jumali SPd MAP.
RPJPD merupakan penjabaran dari visi, misi, arah kebijakan dan sasaran pokok pembangunan daerah jangka panjang untuk 20 tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJPN dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
Dokumen Rancangan RPJPD ini sangat strategis karena akan menjadi pedoman bagi calon kepala daerah yang akan mengikuti pilkada serentak pada tahun 2024. Serta penyusunan RPJMD Teknokratik 2025-2030.
Selanjutnya setelah ditetapkan, dokumen ini akan menjadi pedoman dalam penyusunan 4 (empat) periode RPJMD berikutnya, yang artinya juga akan dipedomani dalam perencanaan tahunan RKPD sebagai penjabaran RPJMD.
"Indonesia bercita-cita menjadi negara dengan pandapatan per kapita yang setara dengan negara maju, sehingga dapat keluar dari Middle Income Trap (MIT). Indonesia akan mengubah pendekatan dalam membangun masa depan, dari reformatif menjadi transformatif, melalui 3 (tiga) area perubahan, yakni transformasi ekonomi, sosial, dan tata kelola," jelasnya.
Dengan hasil evaluasi RPJPD periode sebelumnya, meskipun secara rata-rata masuk dalam kategori tinggi, namun masih terdapat permasalahan yang memerlukan prioritas penanganan, yaitu pengangguran dan ketimpangan pendapatan.
Selain itu, dinamika perkembangan makroekonomi, sosial budaya, sumber daya manusia, kondisi kependudukan termasuk bonus demografi, capaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
"Memproyeksikan bagaimana Kabupaten Blitar pada tahun 2045 mendatang tentu hal ini bukan hal yang mudah, namun dalam upaya kita membangun mimpi Kabupaten Blitar 20 tahun ke depan. Tentu selain dilandasi dari data dan fakta, diperkuat dengan berbagai studi literatur," pungkas Jumali. (*)