KETIK, MALANG – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang menilai lembaga jasa keuangan (LJK) di wilayah kerjanya sampai dengan Agustus 2023 tetap stabil dengan kinerja tumbuh positif, likuiditas yang memadai dan tingkat risiko yang terjaga. Adapun wilayah kerja Kantor OJK Malang meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Kota Probolinggo dan Kabupaten Probolinggo.
Kepala Kantor OJK Malang, Sugiarto Kasmuri mengutarakan, OJK Malang akan terus bersinergi dengan berbagai pihak agar pertumbuhan kinerja lembaga jasa keuangan tersebut juga memberikan dampak positif secara langsung kepada masyarakat. utamanya dengan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat.
"Nilai aset perbankan di wilayah kerja OJK Malang tumbuh 9,66 persen year on year (YoY) mencapai Rp152,65 triliun per 31 Agustus 2023 terdiri dari 35 entitas Bank Umum Konvensional (BUK), enam Bank Umum Syariah (BUS), 54 BPR, dan lima BPRS," katanya dalam media gathering di Kota Bandung, Jumat (6/10/2023).
Berdasarkan kelompok jenis bank dan jenis usaha, Sugiarto menjelaskan, pertumbuhan aset perbankan di wilayah kerja OJK Malang utamanya didorong oleh BUK yang tumbuh sebesar 9,63 persen yoy atau meningkat sebesar Rp12,67 triliun yangmana Juli 2023 sebesar 10,97 persen yoy.
Lebih lanjut, diutarakan Sugiarto, konsentrasi penyebaran aset BUK dan BUS sendiri masih terpusat di Kota Malang yaitu masing-masing sebesar 76,33 persen dan 76,96 persen. Sedangkan konsentrasi penyebaran aset BPR dan BPRS terpusat di Kabupaten Malang yaitu masing-masing sebesar 39,71 persen dan 45,85 persen.
"Sumber pendanaan utama bank yang berupa Dana Pihak Ketiga (DPK) juga secara keseluruhan menunjukkan pertumbuhan positif yakni sebesar 4,91 persen yoy atau mencapai Rp94,35 triliun per 31 Agustus 2023, dengan giro dan deposito sebagai main driver," terangnya.
Sementara itu, Sugiarto menguraikan, fungsi intermediasi perbankan terus meningkat, dengan kredit yang tumbuh tinggi melebihi pertumbuhan DPK sehingga mendorong kenaikan LDR dibandingkan tahun sebelumnya.
Risiko kredit juga terus melandai dengan rasio NPL turun dari 3,40 persen pada bulan Agustus 2022 menjadi 2,63 persen pada bulan Agustus 2023.
"Penyaluran dana oleh perbankan sampai dengan bulan Agustus 2023 mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi yakni 13,61 persen yoy (Juli 2023: 12,17 persen yoy) yang utamanya ditopang oleh pertumbuhan kredit investasi sebesar 31,73 persen yoy dan kredit UMKM sebesar 20,19 persen yoy," urainya. (*)