KETIK, PURWAKARTA – Top 25 Putri Hijabfluencer Jabar 2023, Nusyaibah Iskandar, akrab dengan panggilan Nusa, mengajak muslimah di manapun berada untuk membangun kemandirian.
Dara cantik asal Purwakarta yang menempuh pendidikan di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prodi Komunikasi Penyiaran Islam ini mengatakan, sebagai seorang muslimah, harapannya ke depan adalah dapat terus berkontribusi dalam perubahan positif bagi masyarakat agar dapat diterima di segala bidang kehidupan.
"Selain itu, saya juga berkomitmen untuk menjadi representasi yang menginspirasi bagi perempuan muslimah di seluruh Indonesia," kata Nusa kepada media online nasional Ketik.co.id melalui pesan singkat Whatsapp, pada hari Sabtu (04/11/2023).
Pemilik akun media sosial Instagram @nusyaaaibah ingin mengajak milenial terutama muslimah, untuk tetap istiqomah dalam berkarya. Karena saat ini, hidup dalam zaman di mana kesibukan dan tekanan dari berbagai arah yang bisa membuat terjebak dalam rutinitas harian yang melelahkan.
"Namun, di tengah-tengah semua itu, konsistensi dan ketekunan dalam berkarya adalah kunci untuk mencapai kesuksesan jangka panjang," ujar putri dari Bapak Iskandar dan Ibu Amanah sembari tersenyum manis.
Nusa yang juga aktif sebagai mahasiswi di himpunan jurusan dan organisasi intra, freelancer model serta endorsement menyampaikan, bahwa generasi muda memiliki potensi yang luar biasa untuk membawa perubahan positif dalam masyarakat.
"Kreativitas, semangat berinovasi, dan keberanian untuk mengambil risiko adalah aset yang sangat berharga," ungkapnya menjelaskan dengan detail dan gamblang.
Kini, dirinya bersyukur karena berhasil menyelesaikan hafalan Al-Quran di lembaga tahfizh Rumah Quran Indonesia (RQI). Ia berharap hafalannya menjadi nilai tambah bagi diri di hadapan Allah SWT khususnya maupun di hadapan manusia pada umumnya.
"Karena hafalan ini merupakan modal yang amat berharga bagi saya sebagai hamba Allah yang berusaha taat dalam berkehidupan serta bisa bermanfaat untuk banyak orang di kemudian hari," beber Dia.
Peluang dalam menjalani kegiatan ini adalah memiliki waktu yang fleksibel. Karenanya, Nusa bisa membagi waktu dan menyeimbangkan antara tugas kuliah, amanah volunteer, dan pekerjaan sebagai model.
"Hambatannya, dari segi waktu yang terbatas. Kegiatan akademik yang intens terutama selama masa ujian atau menyusun tugas akhir, serta job model yang kadang bertempat di kota asal dan tempat saya kuliah dapat saling bertentangan," tuturnya.
Secara khusus, Nusa mengajak kaum muslimah untuk terus istiqomah dalam berkarya, salah satunya adalah membangun kemandirian. Jangan takut untuk mencoba hal baru dan belajar dari pengalaman.
"Bangun kemandirian dalam mencari pengetahuan dan mengasah keterampilan. Jangan ragu untuk bertanya, mencari mentor, atau bergabung dengan komunitas yang sejalan dengan minat dan bakat," tandasnya menutup pernyataan. (*)