KETIK, BATU – Nilai Investasi di Kota Batu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Batu Dyah Lies Tina menyampaikan investasi pada tahun 2022 lalu mencapai Rp 700 miliar.
Kemudian di pertengahan 2024 tembus Rp 900 miliar. Kemudian tahun 2025 diharapkan sudah mencapai Rp 1, 2 triliun. "Kalau yang tertinggi bidang industri. Terus kemudian infrastruktur juga tinggi," kata Dyah Lies Tina, Selasa, 10 September 2024.
Dari nilai investasi tersebut, kata Dyah, pihaknya butuh sekali inovasi-inovasi yang bisa menarik investor hadir di kota Batu untuk peningkatan investasi. Salah satu inovasi tersebut adalah aplikasi Sistem Informasi Peluang dan Potensi Investasi (Sippoin).
Ia menjelaskan, bahwa aplikasi tersebut merupakan Platform Digital berbasis Web. Yang sangat penting bagi pengembangan ekonomi lokal.
"Sippoin ini akan memudahkan pelaku usaha untuk mengakses potensi apa di kota Batu yang bisa dikembangkan, lokasinya di mana termasuk UMKM yang biasa diajak bermitra," jelasnya.
Dikatakannya, Sippoin akan menjadi sarana promosi bagi UMKM dan ekonomi kreatif di Kota Batu. Aplikasi tersebut sebagai media promosi untuk mempromosikan potensi-potensi di kota Batu.
Sehingga investor yang akan masuk di kota Batu punya gambaran akan berinvestasi apa di kota Batu. "Salah satu fitur utama Sippoin adalah sistem akurasi informasi yang ketat, dimana setiap usaha yang ingin dipublikasikan harus melalui proses pendaftaran dan verifikasi terlebih dahulu," jelas Dyah.
Lebih lanjut, Dyah menyampaikan bahwa Kota Batu adalah Kota layak jual. Artinya, memiliki banyak potensi. Sehingga jika calon investor punya gambaran mau berinvestasi, maka kata Dyah, Kota Batu tidak menjual kucing dalam karung.
"Nah kalau sudah seperti ini, yang jelas kami harapkan sudah pasti peningkatan PAD dan pertumbuhan ekonomi di kota Batu dalam semua sektor," tegasnya. (*)