KETIK, SURABAYA – Pernah datang ke kondangan atau hajatan, sajian yang kerap diberikan adalah soto dengan kripik kentang. Hal ini yang membuat cak Nawir membuat soto CJDW di Jalan Ciliwung ini berbeda dengan soto pada umumnya yang menggunakan koya.
Soto dengan kripik kentang menjadi salah satu hal yang berbeda dengan soto Lamongan yang menggunakan koya. "Awal 1995 menggunakan kentang rebus, tapi banyak pelanggan dan pembeli tidak cocok sama kentang rebus itu," beber anak pertama Cak Nawir, Sunarto, Senin (16/10/2023).
Dengan mencoba kripik kentang, membuat menu soto ini semakin nikmat. Banyak pembeli mendapatkan kesan tersendiri makan soto buatannya. "Banyak yang merasakan seperti makan soto hajatan," terang Sunarto.
Cak Nawir (kanan) bersama anak pertama Sunarto yang menjalankan bisnis soto dengan kripik kentang, Senin (16/10/2023). (Foto : M.Khaesar/Ketik.co.id)
Rasa kriuk dari kripik kentang menjadikan soto ini terasa berbeda. Kuah soto yang tidak begitu pekat membuat soto ini memiliki kesan seperti soto rumahan.
Selain itu, apabila dimakan di tempat akan mendapatkan gratis krupuk. Selain itu dalam pembelian 10 mangkok akan gratis 1 mangkok.
Salah satu pelanggan, Annisa mengaku senang makan soto CJDW ini karena menggunakan kripik kentang. "Rasanya berbeda dari soto lainnya, kuah yang segar membuat ingin kembali," bebernya.
Hal senada diungkapkan Ahmad Sunari, ia senang makan soto kripik kentang seperti makan sajian hajatan. "Jadi ingat seperti makan soto di hajatan," terangnya. (*)