KETIK, MALANG – Kota Malang menjadi pilihan tepat untuk menikmati libur panjang saat perayaan Idul Adha 1444 hijriah. Salah satu cara terbaik untuk menghangatkan tubuh saat di Kota Malang, adalah dengan menikmati makanan khas Ah Yat Abalone Forum Restaurant.
Ah Yat Abalone menyajikan beragam kuliner yang menggugah selera dan cocok dinikmati bersama orang tercinta. Berbagai macam dimsum menjadi pilihan menu yang paling banyak diincar pengunjung.
Bahkan di Ah Yat Abalone telah menyediakan lebih dari 50 jenis dimsum yang cocok untuk menikmati pagi hari akhir pekan.
Pengunjung dapat memilih cara penyajian dimsum premium sesuai selera. Mulai dari dikukus, digoreng, dipanggang, hingga tersedia pilihan cold dimsum.
Menu tersebut dapat dinikmati pengunjung mulai dari pukul 08.00 WIB hingga 15.00 WIB. Tak hanya itu, pengunjung hanya perlu membayar Rp 30.000 untuk dapat menikmati dimsum per basketnya.
Menu-menu di Ah Yat Abalone yang menggugah selera. (Foto: Marketing and Branding Manager HARRIS Malang, Aditya Kurniawan)
Rupanya Ah Yat Abalone tidak hanya menyajikan dimsum. Beragam pilihan lezat lain seperti kerang abalone premium, hingga bermacam pilihan rasa lamian mie olahan executive chef pun tersedia di sana.
“Khusus untuk menu dimsum dan lamian ini, hanya bisa dinikmati pukul 08.00 WIB hingga 15.00 WIB untuk hari Sabtu dan Minggu. Sedangkan hari Selasa hingga Kamis, anda bisa menikmati dimsum mulai pukul 10.00 WIB hingga 15.00 WIB,” ujar Marketing and Branding Manager HARRIS Malang, Aditya Kurniawan.
Menu lain yang wajib dipesan saat mengunjungi Ah Yat Abalone ialah teh. Bagi tamu yang menginginkan privasi dan kemewahan, di Ah Yat Abalone tersedi beberapa ruangan privat yang sangat elegan nan mewah.
Sebagai informasi, Ah Yat Abalone Malang adalah restoran internasional yang masih bagian dari Harris Hotel Malang. Modern kontemporer dengan sentuhan gaya klasik khas China menjadi konsep yang diusung pada restoran nomor wahid di Kota Malang ini. Tak perlu diragukan lagi bahwa Ah Yat Abalone mampu memberikan kesan terbaik terhadap pengalaman citarasa kuliner di Kota Malang. (*)