KETIK, SIDOARJO – Perjuangan tidak mudah. Tim sepak bola putra Kabupaten Sidoarjo di Porprov VIII Jatim dengan susah payah menundukkan Kabupaten Mojokerto. Dalam pertandingan keras Selasa malam (12/9/2023) di GOR Delta Sidoarjo, Jonathan Arya dkk menang tipis 1-0 atas Kabupaten Mojokerto. Serangan terus mendominasi. Tinggal finishing dan eksekusi.
Di menit-menit awal, tim Porprov Sidoarjo langsung merancang skema serangan. Terskema dan rapi. Gelandang serang Jonathan Arya dan Wahyu Nur Cahya memainkan peran mereka dengan baik. Serangan sistemik. Hampir 25 menit babak pertama permainan dikuasai tim Porprov Sidoarjo.
Striker Ricky Indrawan dan Miko Arisanto mengoyak-oyak barisan pertahanan lawan. Reno Eka, full back Mojokerto, dan rekan-rekannya benar-benar dibuat kewalahan. Morat-marit. Begitu pula bek Rohmad Eko Cahyo yang terus ditarik sehingga keluar dari kotak penalti.
Lebih-lebih tak cukup seorang bek untuk menghadang pegerakan Ricky. Dua hingga tiga pemain Mojokerto harus mengepung pemain bernomor punggung 21 tersebut di tengah. Pertahanan Mojokerto berlubang.
Ada celah terbuka. Pada menit ke-26, Miko berhasil lepas dari pengawalan. Dia melebar ke sisi kiri. Tusukannya terlambat diantisipasi. Dari tengah kotak penalti, Reno Eka baru mampu menghadang Miko yang sudah telanjur masuk kotak.
Celakanya, Reno melakukan tackling. Keras sekali. Dua kakinya mengambil dari samping sampai Miko terpelanting. Pelanggaran brutal itu berbuah kartu kuning. Dan, tentu saja, wasit menghukum penalti Mojokerto.
Jonathan mengeksekusinya secara sempurna. Gawang Alfarezel Satria robek menit ke-27. Gol semata wayang Porprov Sidoarjo disambut histeria. Ribuan penonton berjingkrak. Ada pelajar, suporter bola, maupun pegawai Pemkab Sidoarjo yang secara khusus datang demi mendukung tim kebanggaan mereka. GOR Delta bergetar.
Gelandang serang Sidoarjo Jonathan Arya mengobrak-abrik lini tengah dan belakang tim Mojokerto dengan umpan-umpan mematikan. (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)
Suporter Mojokerto tidak mau kalah. Mereka juga membawa ribuan pendukung dari salah satu pondok pesantren di Kota Onde-Onde tersebut. Sebab, sebagian besar materi pemain Mojokerto memang pemain tim liga santri. Permainan mereka menyatu. Kompak.
Di babak kedua, giliran pertahanan Sidoarjo tercekam. Terutama memasuki menit ke-70. Kapten Faiq Afthoni, Yoga Wahyu, Arya Pratama, dan Mochamad restu berjuang ekstrahebat demi membendung serangan Mojokerto. Tercatat dua kali tendangan penyerang Mojokerto menggetarkan gawang kiper Ircham Fadli.
Bahkan, pada menit ke-81, trio penyerang Mojokerto Awit, Rizki, dan Fauzi nyaris saja mencetak gol. Bola sudah sampai di mulut gawang kiper Ircham. Untunglah Yoga Wahyu melesat. Melakukan penyelamatan gemilang.
Sambil menjatuhkan diri, dia menyapu bola dengan kaki kanan. Kali ini, justru tubuhnya yang masuk jaring. Krossssak. Batal gol. Skor 1-0 tak goyah hingga peluit terakhir wasit.
Miftahul Huda, pelatih Sidoarjo, mengakui kemenangan itu merupakan buah kerja keras seluruh pemainnya. Dia berterima kasih. Semua pemain bermain tanpa rasa lelah. Sampai 90 menit. Tim bersyukur tim Porprov Sidoarjo masuk final.
Meski demikian, lanjut Huda, pelatih akan tetap mengevaluasi keseluruhan permainan di semifinal Selasa malam itu. Setelah unggul, Jonathan dkk terkadang kurang fokus lagi menyerang. Kadang terbawa ritme permainan lawan. Huda dan pelatih kepala Kodari Amir ingin memastikan para pemainnya tetap fight pada pertandingan final pada Jumat (15/9/2023) mendatang.
Kapten tim Porprov Sidoarjo, Faiq Anthoni mengatakan siap untuk terus memperbaiki permainan rekan-rekannya. Perjuangan belum selesai. ”Masih ada final untuk menjadi juara,” ungkapnya.
Manajer Tim Sepak Bola Sidoarjo di Porprov VIII Jatim Budi Basuki menyatakan laga semifinal menjadi hasil bagus bagi timnya. Dia bersyukur. Tinggal selangkah lagi, Porprov Sidoarjo berharap sukses di final. Juara.
”Secara teknis Sidoarjo lebih unggul. Doakan satu langkah lagi agar Sidoarjo berhasil juara,” ujar ketua Askab PSSI Kabupaten Sidoarjo tersebut. (*)