KETIK, CILEGON – Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon berencana menambah penyertaan modal ke Bank Jabar Banten (BJB) dengan total tambahan Rp75 miliar.
Penyertaan modal ini dilakukan secara bertahap hingga mencapai angka akumulatif Rp100 miliar. Langkah ini dinilai strategis dalam memperkuat kapasitas fiskal daerah dari sektor non-pajak.
Asisten Daerah III Kota Cilegon Safrudin mengatakan, penyertaan modal ke BJB merupakan investasi langsung yang menguntungkan berdasarkan analisa keuangan.
"Dari total modal yang disetorkan sebesar Rp25 miliar, Pemkot Cilegon telah menerima dividen sebesar Rp82,1 miliar. Ini mencerminkan Return on Investment (ROI) sebesar 328 persen, atau rata-rata 15 persen per tahun. Bahkan dalam tiga tahun terakhir, ROI mencapai 24 persen per tahun," kata Safrudin,melalui rilis yang diterima ketik.co.id, Selasa, 17 Desember 2024.
Safrudin mengungkapkan, pengajuan Peraturan daerah (perda) baru diperlukan untuk merealisasikan tambahan modal tersebut.
"Perlu kami jelaskan bahwa angka Rp100 milyar adalah angka yang ditentukan secara jangka panjang (tidak dalam waktu dekat) dan baru dapat dipenuhi setelah mendapat penawaran right issue dari Pihak BJB dan tentunya dengan memperhatikan kemampuan keuangan daerah,” ungkapnya.
Safrudin menceritakan, berdasarkan surat yang diterima Pemkot Cilegon, BJB menawarkan setoran modal melalui right issue pada tahun anggaran 2026 dengan porsi Rp9,9 miliar. Masih kata Safrudin, porsi ini sesuai dengan kepemilikan saham sebesar 0,61 persen.
"Jika Pemkot Cilegon tidak memenuhi setoran modal tersebut, maka kepemilikan saham kami akan terdelusi. Karena itu, penting untuk memastikan alokasi dana yang memadai," tegasnya.
Safrudin juga menyoroti reputasi BJB sebagai salah satu bank pembangunan daerah terbaik di Indonesia dengan pengelolaan yang sehat. Secara profiling BJB merupakan bank yang terpercaya dengan reputasi baik dan pengelolaan yang sehat bahkan dalam beberapa kesempatan memperoleh penghargaan sebagai Bank Pembangunan Daerah terbaik di Indonesia.
Disamping itu, Safrudin menuturkan, sejauh ini pengelolaan Rekening kas Umum daerah melalui BJB dilaksanakan dengan baik, sehingga berdasarkan pertimbangan tersebut, Pemerintah Kota Cilegon melakukan tambahan penyertaan modal ke BJB.
Terlebih, Pemkot Cilegon terus berkomitmen untuk terus mengoptimalkan potensi sektor non-pajak melalui investasi strategis.
“Perlu dipahami bahwasanya investasi ke BJB merupakan langkah pemerintah kota Cilegon dalam penguatan kapasitas fiskal daerah dari sektor non pajak daerah sehingga diharapkan dengan fiskal keuangan daerah yang baik dapat mendorong indeks kemandirian daerah,” katanya. (*)