KETIK, MAGETAN – Kemeriahan kegiatan Agustusan terus memggema dari berbagai pelosok daerah. Termasuk di Kabupaten Magetan. Tepatnya juga dilakukan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Kabupaten Magetan menggelar pawai budaya.
Pawai Budaya untuk memeriahkan Agustusan maupun Kemerdekaan RI digelar, Minggu, 25 Agustus 2024. Pantauan di lokasi, jam menunjukkan pukul 11.00 WIB saat beberapa rombongan berpakaian unik tampak lalu lalang di Jalan Raya Barat Maospati Magetan .
Tepatnya sekitar kampus Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Kabupaten Magetan. Beberapa kendaraan hias mengangkut sound hiruk pikuk di tengah kerumunan pengguna jalan yang sesekali menoleh takjub.
Kegiatan ini mencatat sejarah dimana kegiatan pawai budaya yang biasanya dilakukan di Kota Magetan, kali ini dilakukan di kampus kebanggaan warga Magetan, yakni Unesa kampus V di Jalan Raya Barat, Maospati, Kabupaten Magetan.
Pawai Budaya Kabupaten Magetan tahun ini mengambil tema Membangun Karakter Bangsa yang Inovatif, Kreatif, dan Berdaya Juang yang Tidak Melupakan Akar Budaya, Jati Diri serta Kearifan Lokal namun Berpikir dan Berwawasan Global.
Pawai Budaya ini diselenggarakan untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2024 sekaligus menyambut datangnya kampus baru Unesa di Kabupaten Magetan.
Dengan jargon Pawai Budaya Bangga Magetan Cinta Unesa Jaya Negeriku, pawai ini diikuti oleh lebih dari 2000 peserta dengan enam sekolah dasar, 20 peserta SMP, 24 peserta SMA, dan tiga peserta umum.
SMAN 1 Karas turut andil dalam kegiatan pawai kali ini. Dengan tema Bhinneka Tunggal Ika, sejumlah 33 siswa dan 10 official terlibat dalam aksi pawai, baik sebagai maskot, penari, sound, driver, pembaca narasi, maupun bapak ibu guru pendamping.
Trainer double track tata rias SMAN 1 Karas, Athik Roisana mengungkapkan sebanyak 15 personil tata rias dikerahkan untuk membantu merias para peserta pawai SMAN 1 Karas.
“Pawai kali ini kami kerahkan 15 personil double track, baik dari siswa maupun dari alumni. Keterlibatan alumni double track tata rias selain memberi motivasi para siswa juga untuk memperluas networking dan tracing para lulusan SMAN 1 Karas, “ ujar Athik.
“Meskipun program keahlian yang diambil SMAN 1 Karas adalah tata rias pengantin berhijab, namun para siswa dan alumni sudah piawai dalam makeup karakter panggung, baik maskot maupun penari bahkan merias guru pendamping," imbuhnya bangga.
Gatot Dani Saputra dan Muhammad Faikul Labib dari SMAN 1 Karas mengungkapkan kebanggaannya mengikuti pawai budaya tahun ini.
“Saya bangga bisa menjadi bagian peserta pawai untuk memeriahkan HUT RI ke-79 tahun ini. Yang lebih bangga lagi saya bisa dirias oleh tim makeup dari double track tata rias SMAN 1 Karas dengan karakter saya sebagai Burung Elang, “ kata Dani senang.
Kali ini double track tata busana SMAN 1 Karas unjuk karya dalam memproduksi pakaian adat yang digunakan penari peserta pawai. Siti kurniah, trainer double track tata busana SMAN 1 Karas menjelaskan bahwa tahun ini kelompok usaha siswa (KUS) tata busana ditugaskan untuk menjahit busana pakaian adat seluruh Nusantara.
“Ini kali pertama para siswa diminta sekolah untuk pengadaan busana adat Nusantara. Maka setiap KUS di tata busana belajar menjahit busana tersebut dan sangat bangga karya mereka dapat dipakai dan digunakan para penari pada pawai budaya tahun ini,” kata Siti.
Kegiatan Pawai Budaya yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Magetan ini dimulai pukul 13.00 WIB. Dimulai dari barisan peserta SD, SMP, SMA, dan umum.
Rute pawai budaya ini dimulai dari Distrik Maospati melewati Jalan Rajawali menuju Jalan Barat sampai finish di Unesa Kampus V Magetan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Magetan, Joko Trihono mengungkapkan bahwa ada sebuah filosofi pada rute ini.
Rute ini memiliki history pusat pemerintahan yang dulu ada di Maospati , dan juga pawai budaya kali ini merupakan pawai kolaboratif antara Pemerintah Kabupaten Magetan dan Unesa.
“Pawai ini adalah pawai kolaboratif antara Pemerintah Kabupaten Magetan dan Unesa yang bertujuan mengajak peserta mengenal sejarah Distrik Maospati. Pawai ini juga untuk mengenalkan kampus V Unesa sebagai babak baru pendidikan tinggi di Kabupaten Magetan”, kata Joko menjelaskan.
“Diharapkan dengan pengenalan kampus Unesa ini, masyarakat Magetan khususnya generasi muda akan memilih Unesa Magetan sebagai pilihan studinya. Dengan begitu peningkatan sumber daya manusia di Kabupaten Magetan dapat terjadi, “umbuhnya.
Pukul 18.00 WIB pawai diakhiri dengan penampilan apik dari Civitas Akademika Unesa. Dengan mengibarkan bendera merah putih, peserta dari Unesa berjalan lengkap dengan iringan mobil hias replika kampus V Unesa yang megah. (*)