KETIK, MALANG – Universitas Brawijaya (UB) Malang kembali disoroti Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia (PPN/Bappenas), Suharso Monoarfa.
Pasalnya UB Malang didorong untuk kembali menggagas Rumah Sakit Pendidikan bersama Universitas Airlangga (Unair) maupun kampus lainnya.
Usulan pembentukan RS Pendidikan diutarakan pada kunjungan Suharso ke UB dalam Rapat Terbuka Senat dalam rangka Dies Natalis ke-61 UB. Rumah Sakit Pendidikan tersebut diharapkan dapat mendorong kepentingan riset yang lebih intens.
"UB sudah pernah mengusulkan tapi usulannya tidak dilanjutkan oleh UB. Itu masih bisa dilanjutkan, terkait RS Pendidikan dan kita ingin mendorong ada riset intens kerjasama antara UB dan Unair. Saya kurang tahu penyakitnya apa tapi ada sesuatu yang memerlukan dukungan cukup kuat," ujarnya, Jumat (5/1/2024).
Rektor UB Prof. Widodo merespon baik dorongan Suharso terkait pembentukan RS Pendidikan tersebut. Arahan tersebut sebagai tindak lanjut dari amanah yang diberikan perguruan tinggi untuk mengembangkan keilmuan di bidang kesehatan.
Pendirian RS Pendidikan tersebut bukan sekadar untuk kebutuhan pendidikan mahasiswa namun untuk pengembangan penemuan terbaru bagi kemajuan kesehatan di Indonesia.
"Perguruan tinggi diberi amanah untuk mengembangkan keilmuan di bidang kesehatan, di antaranya dengan Rumah Sakit. Bahwa RS Pendidikan bukan RS yang hanya untuk mahasiswa belajar, tapi untuk riset. Tentu in line dengan Profesor maupun SDM yang ada di UB sebagai lembaga riset dan pengembangan," ujar Prof Widodo, Sabtu (6/1/2024).
Indonesia sendiri tengah menggadang konsorium RS Perguruan Tinggi di Indonesia. Tak hanya UB dan Unair namun juga menggandeng Universitas Indonesia (UI) dari pendanaan khusus dari pemerintah.
"Kita ada RSUB, RS Gigi dan Mulut (RSGM) yang mendapatkan bantuan dari Jerman untuk melengkapi fasilitas. Kemarin kita dapat beberapa peralatan dari Kementerian untuk melengkapi RSUB sebagai RS riset yang advance dan tidak bisa ditemua di RS umum lainnya," bebernya. (*)