KETIK, JAKARTA – Menteri BUMN Erick Tohir membuka wacana perluasan Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta). Hal tersebut mengacu pada tren pemulihan penumpang pesawat pascapandemi Covid-19.
Menurut Erick Tohir, tidak hanya pengembangan Terminal 4 di Bandara Soetta, namun Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali juga perlu peningkatan kapasitas. Hal ini seiring dengan tren pemulihan penumpang pesawat pascapandemi Covid-19.
“Kapasitas Bandara Soetta ini sudah melebihi dari target. Ini akan menjadi kendala ke depannya, apakah proyek Terminal 4 perlu dikembangkan," ujarnya, Senin (5/6/2023).
Erick mengatakan, dirinya memprediksi, jumlah penumpang di Bandara Soetta dan Ngurah Rai akan melewati target yang dipatok dalam empat bulan ke depan. "Saya yakin, pascapandemi Covid-19 tren kenaikan penumpang bakal melonjak signifikan," katanya menambahkan.
Presiden Direktur PT Angkasa Pura (AP) II, Muhammad Awaluddin menjelaskan bahwa Bandara Soetta diproyeksikan melayani penumpang mencapai sekitar 80 juta penumpang pada 2030 dan terus tumbuh hingga 2035 mencapai 100 juta penumpang.
"Pengembangan Bandara Soetta sangat penting dan perlu dilakukan lebih masif. Ini guna menjaga dan meningkatkan daya saing bandara terbesar di Indonesia ini pada tingkat global," ujarnya.
Awaluddin mengatakan, sebagai operator Bandara Soetta rencana pengembangan kapasitas guna mengantisipasi backlog baik untuk sektor angkutan penumpang maupun kargo di Bandara Soetta. Diantaranya pembangunan Terminal 4 dan Cargo Village.
"Terminal 4 akan menjadi terminal penumpang terbesar di Indonesia dengan kapasitas sampai dengan 45 juta penumpang. Sedangkan Terminal 1 dan 2 juga akan direvitalisasi menjadi total kapasitas sampai dengan 45 juta penumpang," ujarnya.(*)