KETIK, MALANG – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly mengajak seluruh mahasiswa untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme di tengah gempuran budaya asing. Hal itu ia sampaikan saat mengisi kuliah umum di Universitas Brawijaya (UB) pada Kamis (14/9/2023).
Perasaan bangga lahir sebagai warga Indonesia menjadi kunci utama dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas di tahun 2045.
"Mahasiswa merupakan calon penerus bangsa, jadi sebagai anak bangsa mereka harus mempunyai rasa kebangsaan dan nasionalisme. Itu menjadi bagian dalam mengiringi membangun bangsa Indonesia," ujar Yasonna saat ditemui di gedung Samantha Krida UB.
Perjuangan yang penuh darah dan air mata telah mengiringi perjalanan Indonesia mencapai usia ke-78 kemerdekaannya. Yasonna menyerukan supaya pemuda dapat kompak dan merapatkan barisan mewujudkan Indonesia yang gemah ripah loh jinawe.
"Sebuah bangsa bisa terjadi karena adanya keinginan untuk bersatu meskipun multi etnis. Saya ajak kalian semua (mahasiswa) kalau ingin melihat masa depan bangsa di 2045, maka harus menjadi seseorang yang mau bersatu untuk Indonesia," sebutnya.
Yasonna menyadari bahwa mahasiswa sebagai pemuda masih memiliki semangat dan ego yang membuncah. Namun hal tersebut jangan sampai menciderai semangat para pemuda yang berikrar pada 28 Oktober 1928 silam.
"Sebagai generasi penerus, melihat anak bangsa melepaskan primordisme, tidak ada egoisme, dan memikirkan bagaimana supaya kita bersatu. Maka lahirlah sumpah pemuda itu sehingga kita jadi sebuah bangsa besar. Kita memang berbeda tapi jadikan sebagai kekuatan, bukan sebagai alat pengecam," sambung politikus asal Nias ini.
Yasonna juga menyinggung bahwa perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan saat ini bukan lagi melalui peperangan. Kini para pemuda dihadapi tantangan untuk merdeka dari kemiskinan hingga kebodohan.
"Kita memang sudah merdeka dari penjajah, tapi sebagian warga Indonesia masih belum merdeka dari kemiskinan dan kebodohan. Maka bagaimana kita berupaya mengisi kemerdekaan supaya kita bisa mencapai masyarakat yang adil dan makmur," tambahnya. (*)