KETIK, MALANG – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto membakar semangat mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) saat memberi kuliah umum pada Rabu (27/9/2023).
Pidato Prabowo tentang perjuangan Muhammadiyah dalam membawa kemerdekaan bagi bangsa Indonesia, mendapat sorakan meriah dari para mahasiswa.
Prabowo menyerukan agar setelah lulus dari UMM, mahasiswa dapat meneruskan perjuangan tokoh-tokoh Muhammadiyah. Semangat perjuangan yang terkandung dalam ajaran Muhammadiyah harus dijadikan peluang untuk meraih Indonesia Emas di tahun 2045.
"Muhammadiyah lahir dengan misi terutama pendidikan. Hanya dengan pendidikan, kita bisa mengatasi kemiskinan, kita bisa jadi bangsa bermartabat, mencapai keadilan, kesetaraan, dan kemerdekaan sejati. Manfaatkan peluang itu dan jangan mau terus jadi negara yang tidak maju," seru Prabowo.
Ia mengingatkan bahwa banyak tokoh bangsa yang besar dan hidup di lingkungan Muhammadiyah, seperti mantan Presiden RI, Ir. Sukarno dan Soeharto. Jenderal Sudirman, pahlawan yang dengan berani memimpin pasukan untuk melawan Belanda juga aktif dalam organisasi Muhammadiyah.
Prabowo berpesan kepada mahasiswa supaya semangat tokoh-tokoh Muhammadiyah dapat menjadi pijar api semangat mereka. Sehingga di masa depan, generasi penerus bangsa mampu hidup dengan terhormat.
Hal tersebut sesuai dengan cita-cita pemdiri bangsa Indonesia yang ingin melihat generasi muda Indonesia mampu hidup berkecukupan, di mana anak-anak dapat riang gembira, tumbuh dengan sehat dan tidak kalah dengan negara lain.
"Ini cita-cita pendiri bangsa kita. Ini perjuangan ratusan tahun nenek moyang kita, yang diidam-idamkan dan diperjuangkan oleh pendiri Muhammadiyah dan pendiri bangsa kita," tuturnya.
Berbekal semangat tersebut, Prabowo yakin peluang dalam mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045 dapat terwujud. Didukung dengan sumber daya alam yang dimiliki, Indonesia mampu menjadi negara maju dari sisi perekonomian di antara negara-negara lainnya.
Presiden Joko Widodo juga telah melarang nikel untuk dijual sebagai bahan baku dan harus diolah di Indonesia. Akibatnya tahun 2021 pengasihan dari nikel kurang lebih 15 triliun USD dan di tahun 2022 naik 20 kali lipat mendekati 400 triliun USD.
"Kalau kita tidak memaksa barang-barang itu diolah di Indonesia, kita selamanya akan dapat gaji yang kecil, upah yang minimun. Kita tidak mau itu. Kita mau anak-anak hidup dengan baik, berpenghasilan cukup, itu tekad kita. Karena itu saya mendukung kebijakan itu dan akan meneruskan kebijakan itu," papar Prabowo.(*)