KETIK, CIANJUR – KH Ingi Badruzzaman yang dikenal dengan Ajengan Ingi atau Ajengan Pasirterong adalah salah satu ulama masyhur di Kabupaten Cianjur.
Namanya tidak hanya dikenal di daerah asli kelahiran melainkan pula di kancah nasional. Buktinya, salah satu menteri yaitu Yusril Ihza Mahendra pernah mengunjungi beliau untuk kajian Hukum Pidana Islam.
Dr. Rudi Ahmad Suryadi menantu ke-10 menyatakan, KH Ingi Badruzzaman lahir di Cianjur pada tahun 1939 M. Ia menikah dengan Hj Wafirah.
Dari pernikahannya, mereka dikaruniai 16 orang anak. Perjuangan dalam pengembangan pendidikan Islam dilanjutkan oleh keturunannya baik di pesantren maupun madrasah.
"KH Ingi Badruzzaman termasuk ulama yang produktif menulis kitab. Kebanyakannya ditulis dalam bahasa Arab, dan sebagian ditulis dalam bahasa Sunda dengan huruf Arab Pegon," katanya kepada media online nasional Ketik.co.id, Jumat (01/03/2024).
Rudi yang juga Wakil Ketua Komisi Hublukain MUI Kabupaten Cianjur menuturkan, kitab yang banyak menyebar di pesantren di antaranya adalah:
1. Al-Salam wa al-Wiam. Kitab ini adalah syarah dari kitab La Thaifiyyata fi al-Islam karya KH Abdullah bin Nuh.
2. Al-Risalah al-Qasyasyiyah, yang menjelaskan tentang hisab menurut Mazhab Syafi'i
3. Al-Quthuf al-Daniyah, menjelaskan hukum speaker bagi pelaksanaan ibadah. Kitab ini adalah penjelasan dari fatwa Sayyid Alawi al-Makki.
4. Al-Intikhab, menerangkan hisab, jumlah rakaat salah Tarawih, dan jumlah khutbah Idul Fitri dan Idul Adha.
5. Aun al-Ibad, menjelaskan tentang zakat al-mal al-mustafad yang hari ini sering disebut dengan zakat profesi.
6. Al-Umdah fi Bayan Hukm al-Ihram min Jiddah, yang menerangkan hukum melakukan ihram bagi jamaah haji Indonesia.
Selain kitab tersebut, Rudi menyampaikan, ditemukan pula beberapa kitab yang ditulis dengan Arab Pegon berbahasa Sunda.
Kitab tersebut di antaranya adalah Risalah fi Ba'dh al-Shalawat al-Masnunah, Aurad Ba'd al-Shalawat al-Maktubah, dan Manzhumah al-Rijal.
"Sanad ilmunya diterima dari beberapa ulama. Di antara ulama tersebut adalah Mama Sadamaya, KH Abdullah bin Nuh, KH Ishaq Cintawana, juga pernah berguru kepada Mama Ciharashas," terangnya.
Menurut penuturan Rudi, Syaikh Muhammad Yasin bin Isa Al Fadani Al Makki, seorang ulama yang berasal dari Padang, tercatat sebagai gurunya. KH Ingi Badruzzaman berguru kepadanya ketika musim haji tahun 80an.
"Dari Syaikh Yasin, menerima ijazah sanad ilmu semua kitab keislaman. Semua sanad ilmu dikumpulkan dalam kitab al-'Iqd Al-Farid min Jawahir al-Asanid. Hal ini dibuktikan dengan tulisan tangan Syaikh Yasin pada cover kitab ini yang menyebutkan langsung memberikan ijazah kepada KH Ingi Badruzzaman," bebernya.
Lantas Rudi mengundang, pada tanggal 1 Maret 2024 bertepatan dengan 20 Sya'ban 1445 H, keluarga besar Pesantren Pasirterong menyelenggarakan Haul yang ke-8.
"Haul ini dihadiri oleh seluruh keluarga, alumni, dan jamaah muslimin dan muslimat yang datang dari berbagai daerah," tandasnya. (*)