KETIK, BATU – Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur merupakan kampung wisata anggrek. tak kurang dari 40 petani aktif membudidayakan anggrek di desa tersebut.
Hal itu lah yang mengilhami Imam Santoso untuk membuat batik bermotif Anggrek yang kemudian dikenal Batik Anggrek.
Batik Anggrek kini menjadi salah satu batik khas kota Batu. Banyak perajin yang memanfaatkan potensi lokal untuk dijadikan motif batik. Seperti batik Bantengan, Batik Wayang Dan Batik Tempe Beji.
"Saya mulai membuat Batik Anggrek pada 2019 karena di Dadaprejo ada wisata anggrek. Kita kolaborasi dengan pengurus wisata anggrek. Kemudian, kita mulai batik tulis ini," kata Imam Santoso ditemui saat pameran Gelar UMKM Batik di Balai Kota Among Tani Kota Batu, Senin (2/10/2023).
Menurut Imam, motif anggrek tersebut yang membedakan dengan batik-batik lainnya. Tak jarang, ia juga mengombinasikan dengan motif lainnya, seperti anggrek dengan burung merak.
Hal lain yang membuat istimewa batik anggrek ini, menurutnya, adalah satu motif batik anggrek hanya dibuat satu kali. Artinya, satu batik anggrek tidak akan sama dengan motif lainnya.
"Kita bisa kustom atau sesuai permintaan konsumen. Jadi kalau sudah keluar motif, kita tidak mengeluarkan lagi. Jadi biar tidak sama," ulasnya.
Imam mengatakan, Batik Anggrek telah diterima pasar dengan baik. Terbukti, ia bisa memproduksi 260 lembar kain batik dalam sebulan. Imam dibantu 7 karyawan dalam menyelesaikan pesanan-pesanan batik anggrek tersebut.
Batik Anggrek karya Imam telah menembus pasar Jakarta dan Sumatra. Namum, pesanan paling banyak datang dari Dinas Dinas Pemkot Batu.
Bahkan, Pj Wali Kota Batu membeli langsung batik kombinasi anggrek dengan merak dalam pameran Gelar UMKM Batik di Balai Kota Among Tani Kota Batu.
"Selama ini konsumen terbanyak dari dinas-dinas. Ada pre-order dari dua dinas dalam pameran ini. Nanti kita bikinkan desainnya," lanjut Imam.
Di Sanggar Batik miliknya, Imam membuka wisata edukasi membatik mulai dari anak TK sampai mahasiswa. Pengunjung diajarkan untuk membuat batik, mulai dari membuat desain hingga pewarnaan di wisata edukasi itu.
Wisata edukasi tersebut satu paket dengan wisata anggrek di Desa Dadaprejo.
"Paket wisata kita mulai dari Rp 50 ribu, dengan kain seukuran sapu tangan, Pengunjung kita ajari cara membuat desain, canting hingga pewarnaan. Jadi hasilnya bisa dibawa pulang oleh pengunjung," pungkasnya.(*)