KETIK, JAKARTA – Dalam mendukung tumbuh kembangnya, pemenuhan gizi pada anak harus seimbang dan sesuai dengan usianya. Selain memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama sang buah hati, pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) juga diperlukan untuk memberikan gizi yang lengkap dan mengenalkan anak pada makanan lain.
Menurut buku "MP-ASI Tepat, Anak Sehat, Budget Hemat" (2021) oleh Dr. Ir. Yayuk Farida Baliwati, MS, RD (Ahli Gizi) terbitan Elex Media Komputindo, WHO dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian MPASI pada usia enam bulan.
Selain faktor usia, waktu pemberian MPASI awal juga bisa dilihat dari kesiapan oromotor, sistem gerak otot rongga mulut. Tanda kesiapan oromotor di antaranya adalah membuka mulut saat didekati sendok dan menunjukkan tanda lapar meski sudah diberi ASI.
Menurut ahli gizi masyarakat, DR. dr. Tan Shot Yen, M. Hum, kandungan gizi MPASI penting diperhatikan.
Namun terkadang banyak ibu yang bingung , bila anak mulai melepeh makanan saat disuapi, bukan berarti ada yang salah dengan MPASI yang dibuat. Jika anak melepeh makanan saat diberikan MPASI, menurut Tan, hal ini merupakan tanda adanya pertumbuhan gigi pada anak.
"Anak tumbuh gigi itu sulit mengunyah serat kasar. Jadi kalau diberikan ayam suwir, otomatis melepeh," ujar Tan
Menyiasati hal tersebut mungkin ibu bisa memberikan MPASI dengan suhu yang lebih dingin dan tekstur yang lebih lembut. Suhu yang dingin akan membuat anak yang tumbuh gigi dapat mengunyah makanan dengan baik. Selain itu menu olahan telur juga dibisa dijadikan pilihan karena teksturnya yang lembut.
"Olahan telur itu tidak berserat, jadi lebih mudah bisa dikunyah atau dimakan. Kalau perlu turun tekstur selama satu atau dua hari ketika giginya sedang tumbuh," jelas Tan.(*)