KETIK, MALANG – Lembaga Semi Otonom (LSO) Mekatronic milik Fakultas Teknik (FT) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) telah bersiap untuk berlaga di dua kompetisi nasional. Sebanyak empat tim dikirim pada Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) dan Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) 2023.
Untuk KKCTBN, UMM memiliki dua tim yaitu Tim ERC dan Tim Kapal Sengkaling Evo 5. Sedangkan untuk KMHE terdapat Tim Urban Gasoline dan Tim Proto Etanol.
Febrianto Ramadani, selaku Manager Tim ERC menjelaskan persiapan yang mereka lakukan untuk berlaga di kontestasi nasional telah mencapai 90 persen.
"Persiapan dari KKCTBN sudah 90 persen, latihan juga kita perbanyak untuk mempersiapkan kontes," ujarnya pada Kamis (19/10/2023).
Kendaraan tersebut telah dipersiapkan untuk desain dan produksi sejak bulan Juli 2023. Tim biasa menggunakan Taman Rekreasi Sengkaling dan Danau UMM untuk berlatih.
"Tahun kemarin di KKCTBN sudah mendapat juara 2 untuk Tim Engine. Tahun 2023 ini kita siap menjuarai KKCTBN," serunya.
Tim Kapal Sengkaling Evo 5 telah intens melakukan persiapan dan mencari settingan yang pas untuk kapal tersebut. Manajer tim, Abin Fitavius menjelaskan kapal memiliki settingan yang berbeda tergantung cuaca dan kelembapan.
"Ini merupakan kapal berbahan bakar minyak gas, pada hole kami menggunakan fiber berjenis karbon. Fiber ini masih digunakan oleh UMM tahun ini, sedangkan kampus lain menggunakan jenis fiber glass atau map," ujarnya.
Menurutnya diperlukan riset kondisi Danau Universitas Indonesia (UI) sebagai lokasi perlombaan. Riset tersebut untuk menentukan ritme kapal supaya berjalan optimal.
"Apabila kita setting kapal dalam keadaan panas dan kita bawa pada venue dalam keadaan lembap, maka kapal tidak bisa optimal. Dalam keadaan lembap kapal akan mengubah ritme lagi, kita harus adaptasi lagi di situ," paparnya.
Dalam ajang tersebut tim dari UMM akan bersaing dengan UI, ITS, UGM, Undip, UB dan kampus lainnya.
Sementara itu, Prof. Ir., Ilyas Masudin mengapresiasi capaian para tim. Ia berpesan supaya tim dapat menjaga nama baik kampus.
"Kami berpesan selama perlombaan di tingkat nasional selalu menjaga nama baik FT UMM. Tentunya dengan semangat dan kita pahami bahwa kompetisi adalah bentuk dari kegiatan akademik," ujar Prof. Ilyas.
Ia menambahkan tim yang berhasil mendapatkan juara akan mendapatkan reward baik dalam nilai akademik maupun bentuk lainnya.
"Ini akan diapresiasi senadainya lolos membawa pulang juara. Juara yang diraih akan sangat berarti buat nama besar FT UMM. Adik-adik yang ikut lomba tingkat nasional, prestasi yang didapatkan akan mendapat reward baik akademis maupun bentuk yang lain," tuturnya.
