KETIK, MALANG – Kota Malang memiliki jargon baru dimasa kepemimpinan Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, yakni 'Mbois Ilakes'. Bukan sekadar kalimat biasa, Mbois Ilakes rupanya memiliki makna yang cukup dalam.
Sebelumnya, jargon Kota Malang pada masa kepemimpinan Sutoaji ialah 'Malang Kucecwara, Bermartabat.' Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat turut memberikan penjelasan terkait jargon baru itu.
"Ya kan ini dari Arek Malang, oleh Arek Malang, untuk Arek Malang. Akhirnya ketemu 'Mbois Ilakes.' Kami minta penafsiran kata tersebut tidak didudukkan pada sesuatu yang salah. Misalnya ada orang yang terbiasa memakai busana muslimah, jangan diminta harus memakai kaos," jelasnya pada Rabu (22/11/2023).
'Mbois Ilakes' sendiri merupakan sebuah akronim dari Mandiri, Berbudaya, Optimis, Indah, Sejahtera, Indah, Sejahtera, Inovatif, Lestari, Adaptif, Kolaboratif, Efisien, dan Sinergi.
Disamping itu, kata mbois telah sering digunakan oleh arek-arek Ngalam untuk menyebut kata keren terhadap seseorang atau sesuatu. Sedangkan Ilakes merupakan Bahasa Walikan Malang yang berarti sekali. Apabila digabungkan, 'mbois ilakes' memiliki makna keren sekali.
"Mari kita artikan 'Mbois Ilakes' pada sesuatu yang lebih baik dengan tidak mengubah esensi baik sekali, indah sekali, kreatif sekali dan sebagainya," lanjut Wahyu yang sebelumnya menjabat Sekda Kabupaten Malang ini.
Penggunaan kalimat 'Mbois Ilakes' juga sejalan dengan program Kamis Mbois yang diusung oleh Wahyu Hidayat. Dalam Kamis Mbois, para OPD dan pegawai di lingkungan Pemkot Malang diwajibkan menggunakan produk UMKM Kota Malang.
Kebijakan baru tersebut telah ditetapkan dalam Surat Edaran Wali Kota Malang nomor 18 tahun 2023 tentang Penggunaan Pakaian Dinas Hari Kamis di lingkungan Pemerintah Kota Malang.
"Kebijakan tersebut dimaksudkan untuk mengoptimalkan program peningkatan penggunaan produk dalam negeri dan sebagai upaya pemberdayaan UMKM lokal Kota Malang. Hal tersebut juga selaras dengan Program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI)," tuturnya. (*)