KETIK, MALANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang meminta masyarakat waspada dengan maraknya Penyakit Tidak Menular (PTM). Pasalnya, dari data yang dihimpun Dinkes Kota Malang dari fasilitas kesehatan, kasus PTM menempati peringkat teratas.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif. Ia menjelaskan kasus PTM meliputi hipertensi dan diabetes militus berada di peringkat kedua dan ketiga dari kasus yang mendominasi.
"Ada banyak faktor PTM, salah satunya perubahan lifestyle, lalu terkait makanan yang dikonsumsi. Jadi harus dijaga terkait makanan misalnya sesuai dengan kaidah gizi seimbang," ujar Husnul, Selasa (9/1/2024).
Pemkot Malang telah mengeluarkan Surat Edaran Wali Kota Malang Nomor 23 Tahun 2023 tentang Pelaksanaan Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular di Lingkungan Pemerintah Daerah Kota Malang. Di dalamnya ASN diminta periksa kesehatan secara berkala.
"Pegawai perempuan usia 30-50 tahun dan sudah menikah diwajibkan melakukan pemeriksaan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) untuk deteksi penyakit kanker leher rahim. Nanti hasil deteksi PTM dicatat dan dilaporkan ke puskesmas wilayah," lanjutnya.
Husnul juga mengimbau masyarakat melakukan upaya pencegahan khususnya di lingkungan Pemerintah Kota Malang dengan menerapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Ia juga menekankan penyajian menu sarapan dengan kebutuhan gizi dan nutrisi yang seimbang.
Sementara itu Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso menjelaskan, penerbitan SE tersebut merupakan hasil evaluasi atas identifikasi kesehatan yang direkap oleh Dinkes Kota Malang.
“Ada kecenderungan kenaikan kasus PTM seperti hipertensi, diabetes, asam urat, kolesterol, hingga jantung. Trennya meningkat, makanya kita adakan evaluasi supaya para aparatur kita selalu prima sehingga bisa memberikan layanan masyarakat yang maksimal,” ujar Erik.(*)
