KETIK, SURABAYA – Sebanyak 50 dai muda mengikuti Pelatihan Dai Muda Digital yang diselenggarakan Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS) di Surabaya pada 29-30 Maret 2024. Acara ini guna mencetak dai muda yang siap memasuki ranah dakwah digital.
"Ada 132 peserta yang mendaftar, lalu kami seleksi melalui video dakwah digital yang dikirim calon peserta hingga akhirnya terpilih 50 peserta," kata Pembina GenZI MAS H Ghofirin dalam acara pembukaan pelatihan itu, Jumat (29/3/2024).
Dalam pelatihan yang dibuka Ketua Badan Pelaksana Pengelola (BPP) MAS DR KHM Sudjak MAg itu, ia menjelaskan pelatihan bertema "Optimalisasi Dakwah Di Era Digital" memang menyiapkan dai muda untuk menyajikan konten dakwah di dunia maya.
"Pemateri antara lain Imam Masjid Al-Akbar KHA Muzakky Al-Hafidz yang berpengalaman dari dakwah analog ke dakwah digital di era COVID-19, juga ada materi perencanaan konten dakwah digital dan strategi dakwah digital yang viral," jelas Ghofirin.
Dalam laporannya, inisiator Majelis GenZI MAS H Helmy M Noor menjelaskan Masjid Al-Akbar menggagas Majelis GenZI karena istilah "remas" (remaja masjid) terkesan kuno, sehingga diberi kemasan baru.
"Harapannya, generasi muda yang semula alergi ke masjid akan datang ke MAS yang ramah GenZI, karena kemasannya sudah menyesuaikan dengan digital, meski materi agama itu tetap paten. Jadi, kemasan dakwah saja yang perlu sesuai zaman," jelas Helmy.
Acara Pelatihan Dai Muda Digital di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS) (29/3/2024). (Foto: Dok. MAS)
Untuk membina GenZI di MAS, Helmy yang juga Sekretaris/Humas MAS itu mengatakan ada tiga program MAS "ramah" GenZI yakni GenZI dakwah, GenZI digital, dan GenZI entrepreneur.
"Untuk GenZI dakwah di MAS sudah ada Majelis Subuh GenZI, nanti mungkin dikembangkan lebih terprogram. Untuk GenZI digital ya diawali dengan pelatihan ini untuk mencetak dai muda digital yang siap memasuki dakwah digital bersama Al-Akbar. Untuk GenZI entreprenur akan dikembangkan dai muda yang juga pebisnis lewat dunia digital," tambahnya.
Dalam pembukaan acara pelatihan dai muda digital itu, ketua BPP MAS DR KHM Sudjak MAg menegaskan bahwa Majelis GenZI di MAS merupakan jamaah GenZI pertama di Indonesia dan perlu dikembangkan terus.
"MAS Al-Akbar sudah memiliki Majelis Subuh GenZI berupa pengajian generasi Z Islami, sekarang ada pelatihan dai muda digital untuk mencetak Gus Iqdam atau Ning Laila yang baru," katanya.
Acara terakhir ditutup dengan praktek dakwah digital di Taman GenZI dan Taman Asmaul Husna untuk diunggah di laman dan medsos MAS. (*)