KETIK, SURABAYA – Koperasi dan UMKM adalah salah satu penopang perekonomian di Indonesia. Oleh sebab itu, pemerintah memberikan perhatian agar perekonomian menjadi kuat.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus mendorong pertumbuhan koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM) demi bangkitnya ekonomi inklusif di Jatim. Pihaknya optimis, UMKM dan koperasi mampu menjadi penyangga utama perekonomian Jawa Timur.
"KUMKM ini bisa menjadi penyangga perekonomian Jatim di masa pemulihan pasca pandemi. Karena itu Pemprov Jatim berkomitmen untuk mendorong terwujudnya ekonomi inklusif yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui gerakan koperasi dan UMKM," ungkap Khofifah saat ditemui di Gedung Negara Grahadi pada Senin (16/1/2023).
Sebagai bentuk komitmen Pemprov Jatim, Gubernur Khofifah meluncurkan Program Kredit Sejahtera (Prokesra) melalui Bank UMKM Jatim. Prokesra merupakan program kredit murah dengan suku bunga kredit yang seharusnya 12,15 persen menjadi 3 persen. Rendahnya bunga tersebut karena adanya subsidi bunga dari Pemprov Jatim sebesar sebesar 9,25 persen.
Khofifah melanjutkan, total kredit yang telah disalurkan oleh Bank UMKM dalam jangka waktu 4 bulan ini mencapai Rp 15,19 miliar dengan jumlah debitur sebanyak 1.792 pelaku usaha mikro.
“Semoga dengan adanya Prokesra ini dapat membantu perputaran modal pelaku usaha mikro, agar mereka tidak lagi meminjam ke rentenir berkedok pinjaman online,” ujar Khofifah.
“Ke depan, program kredit murah ini akan terus kami tingkatkan, agar semakin banyak pelaku UMKM yang dapat mengakses,” lanjutnya.
Selain kredit lunak, Pemprov Jatim juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas produk UMKM dan koperasi Jawa Timur.
Peningkatan kualitas ini salah satunya melalui sertifikasi dan standardasi. Pemprov Jatim juga memberikan pendampingan untuk branding ulang logo dan kemasan, serta foto produk. Proses rebranding tersebut difasilitasi melalui Millenial Job Center (MJC).
Untuk mendukung hal tersebut, Pemprov Jatim di tahun 2022 lalu mendapat Corporate Social Responsibility (CSR) berupa alat kemasan dari Bank Jatim dan BRI.
“Produk UMKM kita tidak kalah dengan produk yang ada di pasaran. Apalagi jika dilengkapi sertifikasi dan ditingkatkan kualitas kemasannya agar dapat semakin menarik konsumen. Oleh karena itu, kita juga melakukan berbagai fasilitasi standarisasi untuk produk Koperasi UMKM dan pendampingan untuk pembuatan desain logo sampai dengan pembuatan kemasan yang menarik," jelas Khofifah.
"Dan syukur alhamdulillah, di tahun 2022 kemarin kami mendapat CSR berupa alat kemasan dari Bank Jatim dan BRI. Ini menjadi bukti terciptanya sinergi dan kolaborasi yang apik dari berbagai pihak untuk pemberdayaan KUMKM di Jawa Timur,” sambungnya.
Sebagai informasi, selama tahun 2022, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Koperasi dan UKM telah memfasilitasi sertifikasi halal untuk 323 UMKM, sertifikasi HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points) untuk 4 UMKM, sertifikasi SNI untuk 2 UMKM, Pendaftaran merek untuk 162 produk, serta fasilitasi uji laboratorium untuk 21 produk. (*)