KETIK, LUMAJANG – Sebanyak 54 mahasiswa Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Widya Gama Lumajang berhasil membuat pupuk organik, arang briket dan kerajinan berbahan limbah pertanian di Desa Blukon Kecamatan Lumajang.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) ITB Widya Gama Lumajang yang diarahkan untuk melakukan pemberdayaan masyarakat di Desa Blukon.
Choirul Zenvan, Koordinator KKN di Desa Blukon mengatakan, pembuatan pupuk ini dilakukan untuk meringankan beban petani yang sering berhadapan dengan kelangkaan pupuk dan mengurangi penggunaan pupuk kimia di lahan pertanian.
"Jika petani bisa membuat pupuk organik sendiri maka petani akan diringankan, di sisi lain bisa terus mengurangi penggunaan pupuk kimia," kata Choirul Zenvan.
Pupuk organik produksi mahasiswa ITB Wiga ini diberi nama JAG-N atau Jagung Blukon Nutriens.
Selain membuat pupuk organik, para mahasiswa yang akan berada di Desa Blukon selama satu bulan juga membuat arang briket dari limbah bonggol jagung yang biasanya dibuang begitu saja oleh para petani.
"Bonggol jagung kita bakar kita berikan bahan lain, sehingga ketika digunakan minim asap namun pembakaran tetap sempurna. Jika produksinya banyak, sebenarnya arang briket ini bisa bersaing di pasaran," kata kata Fahreza Fatah Alfiansyah, salah seorang peserta KKN di Desa Blukon.
"Harapan kami nanti ada yang berminat memproduksi dalam jumlah besar, sehingga bisa mendatangkan peluang kerja," harapnya.
Masih kata Fahreza, untuk briket dari bonggol jagung ini diberi nama Brikon atau Briket Blukon. Nama ini diberikan agar ketika dikembangkan memiliki brand sendiri.
Produk lainnya yang dikembangkan mahasiswa ITB Widya Gama ini adalah pembuatan aneka hiasan rumah dari bahan limbah jagung dengan melibatkan ibu-ibu PKK dan Karang Taruna.
Untuk hiasan ini diberi nama Blu-Craft dengan packing yang cukup bagus agar memiliki nilai jual.
"Semua produk ini kita beri sample packing agar aneka produk ini memiliki nilai jual di pasaran," jelas Fahreza kemudian.
Untuk semua produk tersebut, para mahasiswa ini bekerja sama dengan Kelompok Tani, PKK dan Karang Taruna serta pemuda setempat.
"Kami sampaikan terima kasih aas support dari Bapak Kepala Desa, Tim Penggerak PKK serta Karang Taruna dan pemuda Desa Blukon. Semoga yang kita lakukan di desa ini bisa bermanfaat untuk warga," pungkasnya Fahreza.(*)