KETIK, BANDA ACEH – Lifter muda Jawa Timur berusia 19 tahun Luluk Diana Tri lifter sukses mempersembahkan medali emas untuk Jatim di PON XXI 2024 Aceh-Sumut dari cabang olahraga (cabor) Angkat Besi nomor Women 49 kg, Kamis, 5 September 2024.
Lifter asal Pacitan ini meraih medali emas usai berhasil melakukan angkatan 100 kilogram (Kg) dari clean and jack dan snatch 84 kg. Itu sekaligus membuatnya membuat rekor PON baru di nomor tersebut.
Ditemui Ketik.co.id usai meraih medali emas, Luluk mengaku sudah menggeluti dunia cabor angkat besi sejak kelas 6 Sekolah Dasar (SD). Awalnya dia mengaku tidak suka. Namun, dia akhirnya tertarik juga ikut menggeluti olahraga itu karena temannya sudah berlatih angkat besi saat itu.
"Mosok wesi (masa besi) diangkat-angkat, apalagi saya perempuan, mulai kelas 3 SD saya diiming-imingi sama teman sebangku saya untuk ikut latihan sama ayahnya yang sampai sekarang jadi pelatih saya sampai saat ini," beber Luluk kepada Ketik.co.id, Kamis, 5 September 2024.
Luluk menjelaskan, teman yang membujuknya itu adalah Syafira Dwi Puspita. Saat ini Syafira juga merupakan atlet angkat besi nasional dan membela DKI Jakarta di PON XXI 2024 ini. "Sampai sekarang saya sering latihan bersama teman saya itu," bebernya.
Aksi Luluk Diana Tri saat mengangkat besi di PON XXI 2024 Aceh-Sumut, Kamis, 5 September 2024. (Foto: Khaesar/Ketik.co.id)
Meski sudah menjadi atlet, Luluk mengaku masih memiliki cita-cita lain yakni menjadi guru olahraga. "Saya masih ingin menjadi guru, jadi saya tekun untuk menyelesaikan kuliah," ucap wanita berusia 19 tahun ini.
Tidak seperti atlet kebanyakan, Luluk mengaku datang dari keluarga yang tidak memiliki background atlet. Karena itu, Luluk mengakui dua orang tuanya yakni Misno dan Ponijem sempat menentang saat dia mengutarakan ingin menjadi atlet.
Kedua orang tua Luluk itu sampai saat ini berkerja sebagai petani di Pacitan. "Saya didukung setelah berhasil menang membawa 2 emas dan 1 perak di Kejuaraan Bandung Satria Remaja 2017 lalu," ceritanya.
Medali emas PON XXI 2024 Aceh-Sumut yang diperoleh Luluk ini tidak ujug-ujug datang, Seperti atlet pada umumnya, Luluk tidak menikmati masa kecilnya untuk bermain. "Saat waktu bermain saya buat istirahat karena sorenya harus latihan. Alhamdulillah bisa meraih prestasi ini," jelasnya.
Kini Luluk memiliki target lebih tinggi. Dia ingin tampil di Olimpiade seperti lifter idolanya yakni Sri Wahyuni yang membela Indonesia di Olimpiade Rio Brazil 2016. "Ingin sekali membela Indonesia seperti idola saya," pungkasnya. (*)