KETIK, TASIKMALAYA – Masyarakat kota Tasikmalaya, Senin (13/3/2023) melihat dinding kawah Gunung Galunggung Kabupaten Tasikmalaya longsor cukup luas. Longsoran dinding kawah itu menjadikan kekhawatiran sebagian masyarakat Kota Tasikmalaya
Terlebih pada Senin itu cuaca cerah, sehingga longsoran itu terlihat jelas dari kawasan Kota Tasikmalaya. Beberapa warga bertanya-tanya sekaligus khawatir hal itu berkaitan dengan aktivitas vulkanik gunung api tersebut.
Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Galunggung, Gradita Trihadi menegaskan kejadian longsor di dinding kawah Gunung Galunggung tidak berkaitan dengan aktivitas vulkanik Galunggung.
"Ya itu ada longsor di dinding kawah, kejadiannya Minggu dinihari kemarin. Tidak ada kaitannya dengan aktivitas vulkanik," kata Gradita.
Menurut dia longsor di dinding Galunggung itu diduga disebabkan oleh kondisi tanah yang labil. Di titik longsor juga terdapat jalur air.
"Bukan dipicu oleh aktivitas vulkanik, longsor itu akibat tanah labil, curah hujan tinggi. Apalagi di titik itu merupakan jalur air yang berasal dari kawah Purba Galunggung," kata Gradita.
Pos pengamatan yang berada di bawah Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ini menegaskan aktivitas vulkanik Galunggung saat ini berada pada status Level 1 Normal. "Warga tak perlu panik, Galunggung masih di Level 1 Normal," kata Gradita.
Namun demikian atas kejadian longsor di dinding kawah tersebut, pihaknya mengimbau agar wisatawan atau masyarakat yang beraktivitas di sana agar tidak turun ke kawah Galunggung. Larangan ini merupakan upaya untuk menghindari risiko terjadi longsoran.
"Sejak dulu kami telah mengeluarkan larangan agar wisatawan tidak turun ke kawah demi keselamatan, karena berbahaya, termasuk salah satunya berkaitan dengan potensi longsor," kata Gradita.
Kapolsek Sukaratu Iptu Mahmud Darmana menjelaskan pihaknya telah melakukan pemantauan ke lokasi longsor tersebut.
"Longsor terjadi Minggu (12/3/2023) sekitar jam 01.00 WIB, lokasinya tebing kawah sebelah barat Gunung Galunggung Desa Linggajati Kecamatan Sukaratu Kab. Tasikmalaya," kata Mahmud.
Dia mengatakan lokasi itu adalah titik longsoran yang pernah terjadi sebelumnya, kali ini longsoran melebar. Luas longsoran diperkirakan seluas 7 hektar.
Mahmud menerangkan lokasi longsor jauh dari objek wisata Galunggung, jaraknya sekitar 1,5 kilometer dari tangga biru atau 1,2 kilometer dari tangga kuning. "Tidak ada korban baik pengelola mau pun pengunjung wisata. Jauh dari permukiman penduduk," kata Mahmud.