KETIK, MALANG – Pemerintah Kota Malang mulai merencanakan pembenahan terhadap Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Dari 57 TPS yang ada di Kota Malang, lima diantaranya akan dilakukan desain ulang agar lebih optimal.
Rencana tersebut didasarkan pada carut marutnya pengelolaan sampah di masing-masing TPS. Mulai dari jam pengangkutan, penanganan sampah yang mengganggu kelancaran pengendara, hingga pemandangan tak sedap akibat TPS yang terbuka.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Noer Rahman Wijaya menjelakan lima TPS yang menjadi percontohan berada di Sulfat, Muharto, Pandanwangi, Kedungkandang, dan Merjosari.
"Pak Pj Wali Kota Malang berharap ada lima titik lokasi TPS yang ada perubahan desain," ujar Rahman, Selasa 27 Agustus 2024.
Sebelumnya sempat disoroti pengangkutan sampah yang harus selesai hingga pukul 07.00 WIB. Pengoptimalan TPS akan didukung dengan menambah pengakan dan desain yang lebih tertutup.
"Tentunya tertup ada bak penampungan air lindinya. Secara orientasi harus baik, sarana maupun prasarananya harus mendukung," lanjutnya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan menjelaskan TPS di lima titik perlu intervensi. Hal tersebut untuk menuntaskan persoalan sampah dari hulu ke hilir.
"Kita siapkan sarana prasarananya, siapkan tertib pengangkutannya. Kita eksekusi sebagai pilot projek tahun ini supaya masyarakat sadar dan tertata dengan baik," ujar Iwan.
Setelah mengintervensi lima TPS, akan bertahap hingga menuntaskan 50 TPS lainnya. Dengan tidak terlihatnya sampah di ruang publik ia berharap kesadaran masyarakat dapat semakin tumbuh.
Oleh karenanya ia meminta agar waktu pengangkutan sampah dapat berhenti pada sekitar pukul 07.00 WIB. "Sampah tidak terlihat oleh masyarakat di jalan. Artinya pada saat kita kerja, sampah itu tidak terlihat di jalanan, sampah itu tertutup di sarananya," paparnya. (*)