Lawan Stigma Negatif Kesehatan Mental, Halodoc Luncurkan Gerakan #PejuangMental

Jurnalis: Husni Habib
Editor: M. Rifat

11 Oktober 2024 07:05 11 Okt 2024 07:05

Thumbnail Lawan Stigma Negatif Kesehatan Mental, Halodoc Luncurkan Gerakan #PejuangMental Watermark Ketik
Ilustrasi kesehatan mental. (Foto: Pexels)

KETIK, JAKARTA – Saat ini, Indonesia menghadapi tantangan kesehatan mental yang semakin mendesak.

Survei dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa lebih dari 20 juta penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas mengalami gangguan mental emosional (GME). 

Generasi muda adalah kelompok yang paling rentan, dengan prevalensi depresi tertinggi mencapai 2%. Tantangan ini diperburuk oleh minimnya akses terhadap layanan kesehatan mental.

Rasio jumlah tenaga kesehatan mental, seperti psikiater dan psikolog klinis, masih timpang dibandingkan dengan jumlah penduduk.

Tercatat, 1 (satu) psikiater harus melayani 250.000 penduduk, dan 1 (satu) psikolog klinis harus melayani sekitar 90.000 penduduk. Rasio ini jauh dari standar minimal WHO, yakni 1:30.000. 

dr. Irwan Heriyanto, MARS, Chief of Medical Halodoc, mengatakan berangkat dari hal tersebut pihaknya memahami pentingnya layanan kesehatan mental secara cepat dan tepat dalam seseorang menghadapi kondisi psikisnya.

Oleh sebab itu pihaknya menggalakan kampanye bertajuk #PejuangMental yang merupakan bentuk komitmennya dalam memberikan ruang bagi semua orang untuk didengar.

"Hal ini menjadi upaya kami dalam mengedukasi masyarakat untuk tidak swamedikasi (self-diagnose), namun dapat mencari bantuan dengan berkonsultasi dengan psikolog maupun psikiater.” kata dr. Irwan, Kamis 10 Oktober 2024.

Lebih lanjut, stigma negatif terhadap kesehatan mental juga masih menjadi tantangan signifikan. Seseorang yang mengalami gangguan kesehatan mental masih kerap mendapatkan pandangan negatif di lingkungan masyarakat.

"Tantangan tersebut semakin membuat seseorang yang mengalami indikasi gangguan mental enggan untuk mencari bantuan penanganan psikologi," tambahnya.

Oleh sebab itu, bertepatan dengan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, kampanye #PejuangMental yang di hadirkan Halodoc, sebagai ekosistem layanan kesehatan digital, dapat membantu mereka yang berjuang untuk kesehatan mentalnya namun seringkali ceritanya belum terdengar. 

Peluncuran kampanye #PejuangMental oleh Halodoc tak lepas dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental. Menurut penelitian IDN Research Institute, 51% generasi Z dan 42% generasi milenial memandang kesehatan mental sebagai isu yang penting.

Setiap tahunnya. Sebagian besar keluhan dalam konsultasi tersebut, yakni terkait gangguan kecemasan, depresi, dan konseling hubungan. 

"Meskipun demikian, ternyata hanya 12,7% dari penduduk (berusia 15 tahun ke atas) dengan depresi mendapatkan pengobatan,"pungkasnya.

Masyarakat yang membutuhkan akses layanan kesehatan mental dapat mengakses berbagai informasi yang diverifikasi oleh mitra dokter dan tenaga kesehatan Halodoc di aplikasi maupun laman (www.halodoc.com) Terdapat konten dalam video singkat hingga komprehensif yang bisa diakses kapan pun dimana pun melalui akun Instagram Halodoc.(*)

Tombol Google News

Tags:

kesehatan mental psikis Halodoc psikiater Gen Z Sosial ekonomi