KETIK, SURABAYA – Sambal Ning Niniek menjadi salah satu produk UMKM binaan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Timur yang laris manis di pagelaran Jatim Fest 2024.
Dien Sandra, salah satu pegawai mengungkapkan, sambal home industri asal Surabaya ini berhasil terjual ratusan botol sejak awal pagelaran berlangsung, tanggal 2 Oktober 2024.
“Sudah terjual 50 botol lebih, sampai ratusan,” ungkapnya pada Ketik.co.id, Sabtu, 5 Oktober 2024 di Grand City Surabaya.
Ada 9 varian yang ditawarkan. Seperti sambal klotok, sambal roa, sambal udang, sambal baby cumi, abon sambal klotok, dan abon sambal ikan tuna.
Menariknya, Sambal Ning Niniek juga menjual chili oil dan bumbu ireng yang biasa digunakan untuk menu bebek goreng.
“Yang paling best seller itu sambal baby cumi dan tuna asap.” lanjut Sandra.
Pada Ketik.co.id, Sandra menunjukkan sambal yang jadi pionir, yakni abon sambal klotok. Berbeda dengan lainnya, abon ikan ini disajikan dalam keadaan basah, tidak kering seperti abon pada umumnya.
Macam-macam varian Sambal Ning Niniek (Foto: Intan Al Madina/Ketik.co.id)
“Ini pionirnya, abon klotok. Jadi abonnya itu gak seberapa kering, masih ada minyaknya di bawah. Terus akhirnya nambah varian lainnya,” katanya.
Dia juga menjelaskan bahan baku pembuatan sambal ini berasal dari ikan segar berbagai daerah. Contohnya ikan klotok yang diambil dari Lamongan dan ikan roa dari Gorontalo, Sulawesi Utara.
Hebatnya, penjualan sambal ini sudah menjalar sampai Asia Tenggara, seperti Thailand, Malaysia, Taiwan dan Hongkong. Mereka memesan belasan botol sambal. “Malaysia kemarin pesan 12 botol, kalau Taiwan sama,” bebernya.
Untuk tingkat kepedasan, semua varian Sambal Ning Niniek hanya ada level 1. Sedangkan bumbu ireng dan abon sambal ikan tuna tersedia 2 level, yaitu original dan pedas.
Harga satu botolnya pun cukup terjangkau, sekitar Rp30 ribu-Rp32 ribu dengan berat bersih 130 gram. Namun, di Jatim Fest 2024 ada promo khusus yang ditawarkan, yaitu beli 1 box isi 2 botol hanya Rp55 ribu. “Beli satu paket bisa di mix variannya,” ungkap Sandra. (*)