KETIK, SURABAYA – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) kembali mengukuhkan 7 guru besar dalam acara rapat terbuka senat akademik yang diselenggarakan di ruang auditorium gedung rektorat Unesa kampus Lidah Kulon, Rabu (20/9/2023).
Rektor Unesa Nurhasan mengatakan, pengukuhan guru besar ini merupakan salah satu upaya instansinya untuk meningkatkan mutu pendidikam sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH).
Pada pengukuhan guru besar itu, rinciannya ada 3 dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), 2 Fakultas Bahasa, dan 2 Fakultas Ekonomi Bisnis.
"Masing-masing guru besar ini memiliki kompetensi luar biasa di bidang yang mereka tekuni. Saya berharap mereka dapat memberikan penguatan bagi Unesa dalam mengembangkan kualitas pendidikan nantinya," jelas Nurhasan saat ditemui usai acara, Rabu (20/9/2023).
Nurhasan menambahkan peningkatan kualitas pendidikan menjadi salah satu perhatiannya agar dapat membawa Unesa menjadi universitas yang berkualitas. Dirinya menargetkan Unesa dapat menduduki peringkat 500 dunia universitas terbaik dunia.
Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah selalu meningkatkan penelitian yang dilakukan oleh civitas akademika di Unesa. Pihaknya bahkan mengalokasikan anggaran penelitian senilai lebih dari Rp 40 miliar. Jumlah ini pun nanti akan terus meningkat sejalan dengan jumlah guru besar di Unesa.
"Saat ini jumlah guru besar kita total 166 dan yang aktif ada 111 orang. Nantinya alokasi anggaran penelitian akan terus kami tingkatkan sejalan dengan jumlah guru besar yang terus bertambah," tambahnya.
Dirinya menuturkan target guru besar pada tahun 2023 ini sebenarnya hanya 22 orang. Namun hingga saat ini jumlahnya sudah 34 orang.
Tentu saja jumlah ini sudah jauh melampaui target. Nurhasan menyebut pihaknya selalu mendorong para warga kampus Unesa untuk melakukan percepatan dengan mengikuti seminar internasional dan melakukan penelitian.
"Kami selalu mendorong para civitas akademica dengan memberikan dana penelitian khusus. Hal ini dilakukan untuk menjawab tantangan di dunia pendidikan terutama dalam menyambut Indonesia emas 2045," pungkasnya.(*)