KETIK, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membuka Pelatihan Kepemimpinan Pengawas angkatan IX, X, XI dan Penutupan Pelatihan Kepemimpinan Nasional tingkat II angkatan II Pemprov Jatim tahun 2023.
Pelatihan itu berlangsung di Sasana Wiyata Praja Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim, Kamis (22/6/2023).
Di depan 180 peserta pelatihan, Gubernur Khofifah memaparkan terkait Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045 yang baru diluncurkan Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045.
Dalam mewujudkan generasi emas tersebut, Khofifah menegaskan perlunya persiapan yang dilakukan untuk mencetak SDM yang unggul. Salah satu persiapan yang dilakukan oleh Pemprov Jatim adalah dengan mengedepankan sektor pendidikan.
"Dalam menyiapkan Indonesia Emas harus dimulai dengan meningkatkan kualitas SDM. Tentu SDM multi profesi dan kualitas secara scientific maupun spiritual " terang Gubernur Khofifah.
Dikatakan oleh Khofifah bahwa sejauh ini peningkatan SDM para ASN terus dilakukan melalui berbagai program yang dikomandani oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim.
Selain itu peningkatan pendidikan formal seperti sekolah juga terus digalakkan. Bahkan Pemprov Jatim menganggarkan 34 persen APBD untuk sektor pendidikan. Hal ini pun mulai membuahkan hasil dimana banyak pelajar asal Jatim yang mencetak prestasi baik tingkat nasional maupun internasional.
"Salah satu cara untuk meningkatkan SDM adalah dengan pendidikan salah satunya sekolah. Bahkan Jawa Timur berhasil menjadi provinsi yang jumlah pelajarnya terbanyak diterima PTN melalui jalur prestasi," tambah Khofifah.
Lebih lanjut disampaikan Khofifah, BPSDM Jatim juga telah menjadi referensi bagi Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten Kota lain bahkan Kementerian Lembaga di Indonesia untuk mengikutsertakan pejabat tinggi, pejabat pengawas dan pejabat adminstrator guna mengikuti pendidikan dan pelatihan.
Gubernur Khofifah berfoto dengan para peserta pelatihan, Kamis (22/6/2023). (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)
"Kita berharap ini akan menjadi referensi bagaimana penyiapan kompetensi ASN baik di kabupaten kota maupun provinsi di negeri ini. Karena sesungguhnya didedikasikan untuk seluruh ASN di Indonesia," tuturnya.
Sementara itu ditemui di tempat yang sama Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Adi Suyarto mengatakan jika Jawa timur terkenal sebagai tempat inovasi, banyak inovasi yang dihadirkan oleh pemprov Jatim. Bpsdm bisa membuat banyak program dalam meningkatkan kapasitas ASN.
"Dahulu BPSDM dikenal sebagai tempat pembuangan ASN yang bermasalah. Namun sekarang imej tersebut mulai berubah. BPDSM saat ini menjadi tempat untuk ASN belajar dan berinovasi," pungkasnya.(*)