KETIK, MALANG – Pemerintah Kota Malang berkomitmen mempertahankan predikat Kota Sehat. Kali ini target yang disasar oleh Kota Malang ialah Swasti Saba Wistara yang merupakan tingkatan tertinggi dalam Kota Sehat.
Menurut Ketua Forum Malang Kota Sehat, Samsul Hadi, saat ini Kota Malang berada di tingkat Wiwerda atau tingkatan kedua.
"Predikat tertingginya adalah Swasti Saba Wistara. Saat penilaian kemarin secara daring, skor kita sudah masuk predikat Swasti Saba Wiwerda. Kita berupaya untuk memenuhi skor Wistara," ujarnya saat melakukan persiapan verifikasi di Kampung Kayutangan Heritage, Selasa (8/8/2023).
"Kita tahun ini optimis untuk dapat predikat Wistara. Jadi tugas kami mempersiapkan lokus dan mengkaji dan koordinasi bersama OPD," imbuh Samsul..
Terdapat sembilan tatanan yang harus dicapai Kota Malang untuk mendapatkan Swasti Saba Wistara. Beberapa di antaranya ialah tatanan pariwisata, satuan pendidikan, satuan pasar dan sebagainya.
"Kota Malang untuk tatanan pariwisata itu ada di Kampung Kayutangan Heritage dan Latar Ijen. Kalau sarana prasarana, kita punya Himpunan Pengusaha Air Minum (HIPAM) di Arjowinangun, kemudian IPAL di Tunggulwulung. Kalau Posyandu di RW 3 Madyopuro, sedangkan Pasar Sehat di Pasar Sawojajar dan Pasar Kasin. Masih ada banyak lagi," terang Samsul.
Lokus yang dipilih tersebut harus dipastikan telah menorehkan prestasi, baik di tingkat provinsi maupun pusat.
Lanjut Samsul, masih banyak indikator yang dapat mendongkrak poin Kota Malang namun belum dicantumkan. Salah satunya data yang mendukung Kota Malang sebagai kota yang ramah disabilitas.
"Sebenarnya kita banyak kegiatan terkait disabilitas karena Kota Malang adalah kota ramah disabilitas. Kemarin data itu juga diminta tapi kita belum menyertakan. Ini akan menambah lagi skor angka kita," paparnya.
Indikator lain yang memengaruhi ialah serapan daging dari Rumah Potong Hewan (RPH). Juga perihal jumlah puskesmas di Kota Malang yang harus proporsional dengan jumlah penduduk di masing-masing wilayah.
"Saat ini kami sudah menyiapkan data supply daging dari RPH ke pasar-pasar. Kemudian terkait proporsionalnya Puskesmas, kalau berdasarkan jumlah penduduk per wilayah itu masih kurang jumlah Puskesmas kita. Pak Wali Kota meminta agar ditambahkan Puskesmas Pembantu, itu datanya kita masukkan kembali dan akan menambah skor lagi," lanjutnya.(*)