KETIK, SURABAYA – Kota Lama Subaya Utara yang dikenal dengan sebutan kawasan Pecinan kini mendapat perhatian dari Pemerintah Kota Surabaya. Salah satunya adalah pembenahan infrastruktur, termasuk pedestrian. Pembenahan ini menjamah Jalan Karet, Jalan Kopi , Jalan Kembang Jepun dan sekitarnya.
Di beberapa titik kawasan kota lama Surabaya Utara tersebut, banyak bangunan kuno. Usia bangunannya lebih dari lima puluh tahun dan bentuk artsitekturnya masih bangunan zaman Belanda.
Berdasakan pantauan Ketik.co.id, meski banyak bangunan di kawasan kota lama yang dikenal dengan daerah Pecinan, hanya sedikit yang tercatat sebagai Bangunan Cagar Budaya (BCB).
Sebab, bangunan yang dikategorikan BCB di Surabaya harus memenuhi beberapa kreteria, sebagaimana yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota Surabaya.
Banguan kuno berusia di atas lima puluh tahun di kawasan Pecinan yang masuk BCB adalah rumah keluarga Han dan The. Bangunan tersebut kini masih kelihatan kokoh.
Sebagai cacatan, kota lama di Surabaya Utara banyak menyimpan sejarah. Selain sejarah perjuangan juga dikenal sebagai pusat bisnis .
Misalnya, di kawasan Kembang Jepun dan Jalan Karet, Jalan Kopi dan Pasar Bong. Di kawasan ini menjadi jujukan pedagang yang berasal dari Indonesia Timur.
Freddy H Istanto, Faunder Surabaya Heritage Society yang dihubungi menyatakan bahwa di kota lama Surabaya Utara memang tidak banyak Bangunan Cagar Budaya.
”Hanya beberapa saja bangunan dinyatakan sebagai BCB," katanya
Dosen arsitek Universitas Ciputra Surabaya ini menjelaskan, atmosfer/wajah kawasan Surabaya kota lama itu memang penting. "BCB atau tidak, yang penting bangunan yang ada di kawasan tersebut bisa menunjang dan menguatkan di kawasan tersebut," katanya.
Pemasangan box culvert dan pedestrian di Jalan Karet hampir selesai dikerjakan (Foto: Ara for your Ketik.co.id)
Pemerintah kota Surabaya saat ini mulai memperhatikan kawasan kota lama Surabaya Utara. Salah satunya adalah memperbaiki instrastruktur daerah tersebut.
Pekerjaan insfraturtur yang menjadi prioritas adalah sepanjang Jalan Karet, Jalan Kopi dan sebagian Jalan Kembang Kembang Jepun yang dikenal dengan Kya-Kya.
Perbaikan di kawasan di atas antara lain perbaikan trotoar. Hal tesebut bertujuan agar para pejalan kaki yang lewat di sana bisa leluasa dan nyaman.
Sebab, pada jam kerja, banyak kendaraan roda empat yang bongkar muat barang di kedua kawasan tersebut.
Perbaikan inrastruktur di kawasan Kya-Kya dan Jalan Karet sampai Sabtu (27/04/2024) masih dikerjakan. Diharapkan loading barang ekspedisi nantinya akan dialihkan di Kalimas Selatan.
Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Adi Gunita mengatakan, perbaikan infrastruktur tersebut sudah mencapai lima puluh persen.
Alat berat dan box culvert terlihat mulai dipasang di Jalan Kemang Jepun dan Jalan Karet “ Pekerjaan ini akan dikebut," jelasnya.(*)