KETIK, MALANG – KONI Kota Malang meminta KONI Jawa Timur dan Pengurus Besar Porprov Jatim menjadi mediator antara Kota Malang dan Kabupaten Blitar untuk menyelesaikan polemik atlet futsal.
Ketua KONI Kota Malang R. Djoni Sudjatmoko telah meminta Asosiasi Futsal Kota (AFK) PSSI Kota Malang untuk menyelesaikan persoalan atlet futsal yang menendang lawan saat selebrasi sujud syukur Porprov Jatim VIII.
"Tapi ini kan ada tiga pihak yang terlibat. Kota Malang, Kabupaten Blitar dan panitia penyelenggara. Kami meminta untuk difasilitasi di Surabaya untuk duduk bareng mencari solusi terbaik," kata Djoni, Senin (25/9/2023).
Ia mengatakan bahwa pihaknya sangat berharap ada forum mediasi yang mengedepankan semangat kekeluargaan dan musyawarah antara pihak-pihak terlibat. Tujuannya, agar masalah tidak melebar dan terus berlarut-larut tanpa adanya solusi.
"Nanti disampaikan apa saja unek-uneknya dan wali atlet juga kita ajak. Sama-sama duduk bareng, dan mencari solusi," ucapnya.
Setelah itu, Djoni berharap semua pihak menggelar konferensi pers dan menjelaskan kepada masyarakat melalui media massa bahwa semua pihak terlibat sudah duduk bareng serta mendapatkan solusi.
"Semuanya disampaikan apa adanya. Intinya semangat kita adalah persatuan, dan untuk memajukan olahraga kita sama-sama," terangnya.
Kata Djoni, KONI Kota Malang telah berkomunikasi dengan KONI Jawa Timur terkait usulan fasilitasi mediasi di Surabaya. Pihaknya menunggu info lanjutan dan berharap ada kabar baik.
"Kita dukung surat resmi juga akan kita kirim permohonan ke KONI Jatim. Semoga ini menjadi pelajaran berharga kita. Sakduluran saklawase," pungkasnya. (*)
