KETIK, SURABAYA – KONI Jawa Timur memberikan Apresiasi kepada atlet-atlet Jawa Timur yang mengharumkan nama provinsi tersebut di kancah nasional hingga internasional lewat ajang KONI Jatim Award 2023.
Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jawa Timur (Jatim) Adhy Karyono mengapresiasi KONI Jatim yang tetap mengutamakan budaya menghargai, karena menurutnya, penghargaan-penghargaan yang telah diberikan Pemerintah tidak ada apa-apanya dengan apa yang sudah diberikan para atlet untuk Jawa Timur.
"Prestasi olahraga Jatim tidak bisa lepas dari semua stakeholder, semua atlet, pelatih, pendukung dan KONI maupun pengprov cabor," ucap Adhy, Kamis (18/1/2024).
Menurutnya, saat ini, olahraga sudah tidak pada persoalan kesehatan saja, tapi sudah mulai mengarah pada seni, budaya dan berdampak pada ekonomi. Olahraga juga telah menuju pada industri olahraga dan menjadi sesuatu yang menjanjikan.
"Tidak hanya ketika berprestasi, tetapi juga pasca atlet tersebut sudah tidak lagi menjadi atlet. Program yang ditangani KONI sedikit saja bisa memberikan penghargaan kepada mantan atlet kembali hidup normal dan mempunyai penghasilan. Sedih rasanya berprestasi di tingkat dunia, tapi setelah itu menjual medalinya," ujarnya.
Pembinaan olahraga sekarang ini, lanjutnya, masih banyak sesuatu yang perlu diperbaiki. Belum cukup berapapun anggaran yang diberikan. Tetapi, dengan keterbatasan anggaran, ternyata KONI Jatim bisa mengoptimalkan seluruh kekuatan, sehingga cabor-cabor tetap bisa berprestasi. Tumpuannya tentu Pengprov dan KONI maupun bupati/wali kota yang membinanya.
"Saya lihat banyak sekali yang mengikuti event-event tanpa mendapat dukungan pemerintah. Saya berterima kasih atas kerja keras semua pihak ketika menggelar event besar, yaitu Porprov dalam waktu singkat dan pendanaan mepet menghasilkan prestasi luar biasa. Banyak sekali loncatan," jelasnya.
Adhy juga menyebut Jatim selalu berada di atas, walaupun dengan keterbatasan yang ada. Dia lantas meminta untuk tidak dibandingkan dengan DKI Jakarta dan Jawa Barat. "Kalau anggarannya besar prestasinya besar, itu biasa. Tetapi Jatim yang memiliki anggaran minim mampu mengukir prestasi hebat," jelasnya.
"Seperti Kab Sampang yang sebelumnya menempati peringkat 37 di porprov 2022, bisa melompat ke urutan 17 pada porprov 2023. Itu loncatan prestasi yang bagus. Artinya, dengan kekuatan biasa menjadi pemenang, itu luar biasa," tambah Adhy.
Untuk memberikan penghargaan, Adhy menambahkan sebetulnya tidak hanya dari pemerintah, namun bisa dari stakeholder lain, seperti pengusaha dan organisasi lain. "Dengan keterbatasan APBD Jatim, tentu kita mengarah bagaimana industri olahraga menjadi industri yang menjanjikan di Jatim." terangnya.
"Artinya, kita harus banyak inovasi, kreasi dan harus bisa membuat olahraga ke arah yang menuju bisnis menghasilkan. Jika hal itu bisa dilakukan, maka akan bisa memberikan kebutuhan anggaran dalam even olahraga, kebutuhan untuk mengirimkan atlet-atlet ke luar negeri dan memberikan kesejahteraan atlet, pelatih dan offsial," paparnya.
Secara khusus, Adhy menyampaikan terima kasih atas penghargaan yang diberikan kepada Ibu Gubernur Khofifah Indar Parawansa sebagai Bunda Olahraga Jatim. Penghargaan tersebut diberikan atas prestasi yang telah dilakukan Khofifah dalam upaya meningkatkan prestasi olahraga Jatim di event nasional dan internasional. (*)