KETIK, MALANG – Setelah berhasil dievakuasi pasca hanyut di Pantai Jembatan Panjang, Ana Brieva Ramirez (23), salah satu mahasiswa asing Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Brawijaya (UB) dari Swiss kini mendapatkan penanganan di Rumah Sakit Universitas Brawijaya (RSUB). Direktur RSUB, Dr. dr. Viera Wardhani, M.Kes menjelaskan bahwa Ana mengalami dehidrasi ringan dan sunburn atau terbakar matahari.
"Dari hasil pemeriksaan dokter ditemukan permasalahan yakni dehidrasi karena Ana ditemukan dalam keadaan kekurangan cairan terlalu lama. Serta sunburn yang diakibatkan terlalu lama terekspos sinar matahari. Juga ditemukan adanya pengalaman traumatis dari apa yang sudah dialami," jelas dr. Viera saat ditemui di FK UB pada Selasa (11/7/2023).
RSUB telah menyiapkan tim yang terdiri dari beberapa dokter spesialis untuk merawat Ana. Pihaknya juga memberikan layanan terapi termasuk dukungan untuk persoalan psikologis Ana.
"Berdasarkan pertimbangan dari dokter, kami memang melihat bahwa Ana sangat perlu ditemani dan sudah ada yang menemani. Namun kami mempertimbangkan bahwa tidak perlu terlalu banyak yang datang, jadi hanya dokter, perawat, serta beberapa mahasiswa saja," lanjutnya.
Progres terkait perkembangan kesehatan Ana pun dilakukan secara berkala. Ia merencanakan supaya besok dilakukan evaluasi untuk menentukan kondisi Ana dan penanganan selanjutnya. Sementara ini diketahui bahwa persoalan dehidrasi sudah dapat tertangani.
"Hingga hari ini, kami sudah mengambil kesimpulan dari progresnya. Ada perkembangan positif, jadi dehidrasinya sudah bisa kita kelola, tapi kami masih menemukan waktu untuk memastikan bahwa Ana bisa melakukan fungsinya secara mandiri," tambah dr. Viera.
Ia memastikan bahwa Ana saat ini mengalami trauma atas kejadian yang telah menimpanya dan teman-temannya. Beruntungnya, kondisi psikologis Ana kini berangsur membaik.
"Memang Ana mengalami trauma psikologis namun tidak terlalu berat. Dan kami juga sudah memberikan terapi psikologis supporting dan dievaluasi. Besok mungkin kita sudah bisa memastikan kalau dari sisi psikologisnya sudah bisa dikelola," sebutnya. (*)