KETIK, BATU – Anggota Komisi V DPR RI, Sadarestuwati berharap pedagang lama diprioritaskan untuk menempati pasar induk Among Tani Kota Batu. Ia mewanti wanti agar jangan sampai pedagang lama tidak kebagian tempat.
"Harapannya, seluruh pedagang yang lama tetap bisa berjualan di pasar induk Among Tani. Kebersihan dan ketertiban pedagang juga harus diutamakan," katanya dalam kunjungan kerja meninjau pembangunan dan penataan pedagang Pasar Induk Among Tani, Kota Batu, Jumat (8/9/2023).
Sadarestuwati juga meminta ketertiban dan kebersihan pasar modern tersebut dijaga. Apalagi fasilitas umum seperti toilet dan lahan parkir sudah terpenuhi.
"Kami melihat sudah sangat bagus, tinggal bagaimana nanti pengelolaannya. Karena melihat megahnya pasar ini jika tidak dirawat dengan baik, ika pedagangnya kemproh, maka kasihan para pengunjung nanti," jelasnya.
Dalam kunjungan tersebut, Anggota Komisi V DPR RI tidak menemukan adanya fasilitas Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) di Pasar Induk Among Tani. Menurut, Sadarestuwati TPS3R adalah fasilitas penting untuk menjaga pasar tetap bersih.
"Yang perlu dibenahi, belum ada tempat pengelolaan sampah TPS3R. Nanti harus disiapkan karena setiap pasar harus ada TPS. Kemarin mungkin kelupaan untuk menganggarkan. Insyaallah sesegera mungkin dianggarkan," tegasnya.
Untuk informasi, Pasar Induk Among Tani Kota Batu dibangun menggunakan dana APBN 2021 hingga 2023. Pembangunan pasar modern tersebut dimulai November 2021 dan selesai pada bulan Mei 2023. Pasar dengan luas 3,4 hektar tersebut memiliki 3 lantai dengan 1.716 kios dan 914 Los.
Lantai satu akan ditempati pedagang perancangan, pedagang daging dan pedagang buah. Selanjutnya, lantai dua akan ditempati oleh pedagang baju, emas, elektro, jasa dan aksesoris. Sementara, pedagang kuliner dan apel akan menempati lantai tiga.(*)
