KETIK, SURABAYA – Ibnu Surya Ramadhan merupakan seorang pengusaha muda yang sukses bergerak di dunia kopi. Dhani, sapaan akrabnya, sudah terjun dalam dunia bisnis kurang lebih tujuh tahun.
Di usianya yang masih 29 tahun ini, Dhani sudah dipercaya mengelola tiga perusahaan yang bergerak di berbagai sektor, dengan total sembilan pabrik cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.
Salah satu bisnis utama yang ia geluti adalah ekspor biji kopi nusantara ke berbagai negara. Hobinya yang suka ngopi ini mengantarkan Dhani sukses mengekspor kopi Nusantara ke Asia, Amerika hingga Eropa.
Indokom Citra Persada adalah perusahaan yang bergerak pada bisnis komoditas kopi yang berkantor pusat di sidoarjo, Jawa Timur, memiliki cabang Di Lampung, Medan, dan Situbondo.
Dhani, pengusaha sukses di usia muda.
Dhani menyampaikan bahwa generasi muda Indonesia tidak minder dengan kualitas kopi Nusantara. Berdasarkan pengalamannya, kopi Nusantara diakui dunia bahkan menjadi base brand kopi internasional.
"Kalau bahasa saya, dunia internasional sudah ketergantungan dengan kopi Indonesia. Ini real dan sudah diakui," kata Dhani kepada Ketik.co.id, Rabu (18/1/2023).
Dalam perputaran bisnisnya, jenis kopi Arabika dan Robusta menempati posisi tertinggi dalam tataran ekspor. Untuk Arabika kata Dhani, kopi Indonesia yang paling sering Di Perdagangkan Kopi Mandheling dan Gayo (Aceh).
"Saya ekspor biji kopi mentah, belum Di roasting. Jadi yang dikirim adalah bahan baku. Alhamdulillah masuk ke industri kopi ternama di dunia," ungkap pria lulusan ITS Jurusan Arsitektur ini.
Menurut Dhani, Perusahaan ekspor komoditas kopinya selalu berpartisipasi pada pameran kopi Di amerika untuk memasarkan kopi Indonesia.
"Kalau kopi negara sendiri enak, kenapa harus konsumsi kopi negara lain. Kopi kita gak kalah bagus dari kopi luar negeri," jelasnya. Dhani percaya bahwa konsumsi kopi dalam negeri akan terus naik sehingga sayang apabila diisi kopi luar negeri.
Dhani berfoto dengan latar belakang pohon kopi.
Selain kopi, Dani juga bergerak di bidang properti dan ekspor udang vaname. Ia mengelola cold storage yang mampu menampung 200 ton udang vaname.
PT Graha Makmur Cipta Pratama adalah perusahaan yang turut ia kelola. PT Graha Makmur Cipta Pratama adalah pengolah dan pengekspor hasil perikanan Budidaya dari Indonesia yang berpusat di Sidoarjo dan Banyuwangi.
"Ini hanya pengolahan saja. Jadi dari supplier dikirim ke kita. Kita proses potong kepala, kupas dan pembekuan. Lalu kirim," katanya.
Bisnis ekspor udang vaname sudah tembus ke pasar Amerika dan Jepang. Ia mengakui bahwa bisnis vaname memiliki prospek yang bagus, meskipun tingkat persaingannya semakin ketat.
Berkat kerja kerasnya, kini Dhani dan tim mampu menyerap tenaga kerja hingga ribuan. Terbanyak di Lampung, yakni 1.800 pekerja, diikuti Sidoarjo 800 tenaga kerja.
Untuk menjalankan operasi bisnis agar optimal dan terkontrol, Dhani harus berbagi tugas dengan kakaknya. Ia bertugas di bagian timur. Bagian barat dihandel langsung oleh sang Kakak.
"Harus bagi tugas dan kolaborasi," imbuhnya.
Dhani mengajak generasi muda lainnya untuk terus menempa skillnya sesuai passion. Ia mengungkapkan, untuk sukses di dunia bisnis dan bertahan, seseorang perlu menata niat terlebih dahulu.
"Dunia bisnis komoditi adalah padat karya yang mana ini adalah resiko. Harus luruskan niat yakni bagaimana bisnis bisa memperkerjakan orang banyak selain memikirkan keuntungan perusahaan. Tidak bisa kalau berpikir hanya untuk kebutuhan diri sendiri," pungkasnya. (*)