KETIK, MAGETAN – SMAN 1 Karas pada tanggal 6 hingga 8 Agustus 2024 menjadi tempat kegiatan Apel Akbar Pramuka Tingkat Penegak se-Jawa Timur, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Ponorogo Magetan. Kegiatan ini merupakan inisiasi dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur bersama Gerakan Pramuka Jawa Timur untuk memperingati Hari Pramuka ke-63.
Sebanyak 500 lebih pramuka Tingkat Penegak dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Ponorogo-Magetan melaksanakan kegiatan kepramukaan yang dipusatkan di lapangan upacara SMAN 1 Karas.
Apel Akbar Pramuka Tingkat Penegak ini dimulai pada Selasa, 6 Agustus 2024 pukul 12.00 WIB.
Para peserta dari berbagai wilayah Ponorogo-Magetan mulai berdatangan ke SMAN 1 Karas dan bersiap mendirikan tenda. Dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan kepramukaan. Selanjutnya pada Rabu, 7 Agustus 2024 diselenggarakan pembukaan apel akbar secara hybrid bersama seluruh pramuka penegak dari 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur.
Bertempat di lapangan upacara SMAN 1 Karas, pramuka penegak Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Ponorogo Magetan berbaris rapi mengikuti kegiatan hingga akhir. Rangkaian kegiatan berakhir pada Kamis, 8 Agustus 2024 yang ditandai dengan upacara penutupan dan pengumuman pemenang lomba.
Kepala SMAN 1 Karas, Asmaul Kusnah mengungkapkan bahwa, meskipun persiapan apel akbar dilakukan hanya dua hari, namun seluruh warga sekolah sangat antusias dan siap membantu penyelenggaraan apel akbar dan kemah.
“SMAN 1 Karas siap saat ditunjuk sebagai tempat pelaksanaan apel akbar dan kegiatan kemah meskipun persiapan sangat mepet. Sebab letak sekolah kami cukup strategis, lingkungan sekolah kami juga luas sekitar 2 hektar," katanya.
"Jumlah MCK sekitar 40 cukup memadai untuk 520 peserta menjadikan pelaksanaan kegiatan apel akbar dan kemah kali ini berjalan lancar dan tidak ada kendala," imbuh Asmaul Kusnah.
Lomba tembang macapat daring dan luring (Foto: Athik Roisana/Ketik.co.id)
Sementara Kasi SMA SMK UPT Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Ponorogo Magetan, Eko Budi Santosa mengatakan, kegiatan ini merupakan perkemahan serentak untuk seluruh pramuka penegak se-Jawa Timur.
"Lebih dari 10.000 peserta kegiatan Apel Akbar Pramuka Tingkat Penegak ini dilakukan serentak secara bersama dengan beberapa materi pelatihan yang sama.," kata Eko Budi.
"Seperti yang tadi disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Kak Aries Agung Paewai bahwa pramuka menjadi ekstrakurikuler wajib untuk tingkat SMA se-Jawa Timur. Hal ini bertujuan untuk membangun karakter yang baik dan mengurangi ketergantungan para siswa terhadap gadget," tegasnya.
Kegiatan apel akbar dan kemah ini diisi dengan pelatihan ketanggapbencanaan bagi seluruh peserta penegak dari BPPD. Selain itu kemah ini juga dimeriahkan dengan beragam kegiatan tampilan kesenian, seperti lomba tembang macapat dan pentas kesenian oleh perwakilan kwartir ranting wilayah Ponorogo-Magetan.
Adapun hasil lomba macapat dimenangkan SMAN 2 Magetan, juara II dari SMAN 1 Maospati, dan juara III dari SMAN 2 Ponorogo. Pentas seni dimenangkan SMAN 1 Ponorogo, juara II SMAN 1 Kawedanan, juara III SMA Bakhti Ponorogo. Pangkalan tergiat dimenangkan SMAN 1 Karas, juara II SMAN 2 Magetan, juara III dari SMAN 1 Ponorogo.
Menariknya dalam kegiatan ini, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur menerima 3 penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri). Pertama, Apel Akbar Pramuka Serentak dan Kemah Terbanyak se-Indonesia. Kedua, Pelatihan Siaga Bencana oleh Pramuka Terbanyak se-Indonesia dan ketiga, Pagelaran Macapat Pramuka Terbanyak se-Indonesia.
Untuk memeriahkan kegiatan perkemahan ini program unggulan SMAN 1 Karas ikut unjuk karya. Terdapat pameran karya siswa program double track baik dari tatarias, tata busana, serta tata boga.
Tata rias menampilkan karya makeup spesial kemerdekaan dengan facepainting yang apik, tata busana memamerkan produk barang mereka, tata boga berjualan makanan dan minuman ringan. Pameran ini dilaksanakan di tenda sepanjang jalan area tenda peserta kemah.
“Para siswa program double track SMAN 1 Karas siap memeriahkan dan menyediakan keperluan makanan serta minuman para peserta kemah. Hal ini selain untuk melayani tamu, juga memberi pembelajaran jiwa wirausaha sedini mungkin untuk para siswa sehingga diharapkan dapat menangkap peluang usaha untuk kemandirian mereka kelak,” ujar Sri Wahyuni selaku ketua program double track SMAN 1 Karas.(*)