KETIK, SURABAYA – Sebagai wujud penguatan industri halal Jawa Timur, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali melepas produk UMKM ke sejumlah negara seperti Vietnam, New Zealand dan Yordania.
Prosesi Pelepasan Ekspor produk halal ke tiga negara ini ditandai dengan pemecahan kendi yang dilakukan langsung oleh Gubernur Khofifah di Dyandra Convention Center, Selasa (24/10/2023).
Khofifah mengatakan produk yang diekspor ini sudah melewati beragam tes dan sertifikasi untuk memastikan kehalalannya. Produk yang di ekspor antara lain Brand Cookies Series 400 Gr 70.68 Ton senilai Rp. 3 miliar ke Vietnam.
Kemudian PT. Manohara Asri, berupa produk iyes Peanut 23.078 Carton senilai Rp. 2 miliar ke Yordania. Serta PT. Surya Pratista Hutama (Suprama), berupa produk instan noodles 24.800 Ton senilai Rp. 600 juta ke New Zealand.
"Jadi ini merupakan salah wujud hasil binaan kami di UMKM halal. Untuk total nilainya mencapai 5,6 milyar. Tentu ke depan kita ingin lebih banyak lagi yang bisa ekspor," jelas Khofifah saat ditemui usai melepas ekspor produk UMKM halal, Selasa (24/10/2023).
Gubernur Khofifah saat memberikan keterangan pers.(Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)
Khofifah menambahkan sebelum melakukan ekspor produk UMKM halal harus melakui berbagai tahapan. Oleh sebab itu pendampingan dari pemerintah maupun perguruan tinggi sangat penting untuk memastikan kualitas produk yang dihasilkan baik.
Selain itu penambahan laboratorium untuk pengujian juga perlu diperbanyak. Keberadaan laboratorium ini sangat penting agar dapat melakukan percepatan dalam uji lab yang menjadi salah satu syarat mendapatkan sertifikasi halal.
"Terutama untuk produk makanan dan minuman sudah pasti harus ada uji lab untuk memastikan kandungannya. Agar tidak terjadi antrian yang banyak, laboratorium harus diperbanyak," tambah Gubernur Perempuan pertama di Jatim itu.
Senada dengan Khofifah, Kepala Disperindag Prov. Jatim Iwan menuturkan sebagai negara dengan mayoritas muslim pasar halal Indonesia memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Nantinya melalui penguatan industri halal ini akan mendorong pemulihan ekonomi nasional.
"Penguatan ini untuk meningkatkan kualitas daya saing usaha dan nilai produk halal hingga meningkatkan produktivitas produk halal," pungkasnya.(*)