KETIK, JAKARTA – Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegaskan kesadaran terhadap kebencanaan harus dimulai sejak dini. Mengingat Indonesia memiliki banyak wilayah rawan bencana.
Merujuk laporan World Risk Report pada September 2022, Indonesia menempati urutan ketiga setelah Filipina dan India, sebagai negara yang memiliki risiko bencana alam sangat tinggi dengan nilai indeks 41,46.
Secara geografis, Indonesia berada di kawasan 'Cincin Api' (Ring of Fire) Pasifik, tempat pertemuan tiga lempeng tektonik dunia yaitu lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik.
"Kondisi ini menyebabkan tingginya potensi bencana seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami. Di samping itu, potensi bencana juga dihadirkan oleh banjir dan cuaca ekstrim," jelas Bamsoet.
Pernyataan itu disampaikan dalam penutupan Diklat Rescue Otomotif Indonesia (ROI) Angkatan I-2023, di Sentul International Circuit, Kabupaten Bogor, Kamis (30/3/23).
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menerangkan, konstitusi telah mengamanatkan bahwa negara wajib melindungi bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, termasuk melindungi dari ancaman bencana.
Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo bersama peserta Rescue Otomotif Indonesia (ROI). (Foto: Dok IMI Pusat)
Dengan menyadari tingginya potensi bencana alam yang ada, maka untuk mengimplementasikan amanat konstitusi tersebut, negara membutuhkan dukungan.
"Artinya, tanggung jawab penyelenggaraan penanggulangan bencana bukan hanya dibebankan kepada pemerintah. Tetapi juga membutuhkan peran serta dan kontribusi dari segenap elemen bangsa," ujarnya.
Di samping itu, lanjut Bamsoet upaya penanggulangan bencana harus menjadi sebuah langkah yang terintegrasi, dan mencakup berbagai dimensi.
"Agar memiliki dampak yang efektif, signifikan, dan optimal, maka pemberian bantuan semestinya dilakukan dengan metode yang tepat dan akurat," ujarnya.
Menurutnya di sinilah pentingnya penyelenggaraan diklat pada hari ini, agar para pecinta otomotif melalui ROI bisa berkolaborasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)..
Karena itu, kata Bamsoet diklat seperti ini tidak boleh berhenti hanya di angkatan I. Melainkan harus diselenggarakan secara berkelanjutan hingga menghasilkan berbagai angkatan.
"Sehingga semakin banyak elemen masyarakat yang berkontribusi dalam penanggulangan bencana, dengan cara yang tepat dan akurat," pungkas ketua DPR RI ke-20 itu.
Kegiatan itu diselenggarakan atas kerja sama ROI, Motor Besar Indonesia (MBI), GERAK BS, IMI DKI Jakarta, IOF DKI Jakarta, PWI DKI Jakarta, dengan BNPB.
Didukung Hanglekiu Group, Repsol, Yamaha, Hyundai, RS Mayapada, Planet Ban, serta berbagai elemen organisasi pendukung lainnya.
Turut hadir antara lain, Direktur Kesiapsiagaan BNPB Medi Herlianto, Kabid Program dan Evaluasi Pusdiklat Penangan Darurat Bencana BNPB Rizky Khusuyassin, Ketua Umum GERAK BS Dwi Aroem Hadiatie.
Selain itu Ketua Umum Rescue Otomotif Indonesia sekaligus Ketua Umum MBI Rio Castello, Ketua IMI DKI Jakarta Anondo Eko, serta Ketua Indonesia Off-road Federation (IOF) DKI Jakarta Iwan Sakri.
Hadir pula jajaran Sentul International Circuit Management, antara lain Komisaris Tinton Soeprapto, Direktur Utama Didi Hardianto, dan Direktur Niaga Lola Moenek. (*)