KETIK, JAKARTA – Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka periode 2018-2023, Komjen (Purn) Budi Waseso mendapat rapor merah dari Forum Pramuka Bestari. Penilaian tersebut berdasarkan hasil kajian terhadap ketercapaian Rencana Strategis (Renstra) selama kepemimpinannya.
"Dari hasil kajian kami, ternyata tingkat ketercapaian Renstra hanya 31%," ungkap ungkap Ketua Forum Pramuka Bestari, Dr. Dra I Gusti Ayu Diah Yuniti, M.Si, Sabtu (2/12/2023).
"Hasil ini berdasar jumlah pelaksanaan agenda Renstra, belum termasuk mengamati kualitas capaian serta dampaknya bagi kemajuan Gerakan Pramuka," sambungnya.
Ada 4 sektor, 7 prioritas, dan 105 agen/program yang masuk dalam rencana strategis Gerakan Pramuka 2019-2024. Empat sektor itu meliputi Pendidikan Kepramukaan, Organisasi dan Menejemen, Keuangan, Usaha dan Aset dan Profil Publik.
Sektor pendidikan dan kepramukaan hanya 9 dari 31 program yang terlaksana. Kemudian sektor organisasi dan manajemen hanya 5 dari 25 program yang terlaksana.
Sementara sektor keuangan, usaha dan aset hanya 2 dari 9 program yang terlaksana. Terakhir sektor profil publik ada 16 program yang tercapai, sementara 21 program lainnya tidak terlaksana.
"Dari analisis, hanya 31% program Renstra yang dimandatkan Munas Kendari kepada Ketua Kwarnas Budi Waseso yang tercapai atau terlaksana. Mayoritas program (69%) tidak tercapai," lanjut dosen di Universitas Mahasaraswati Denpasar.
Menurut Diah Yuniti ada beberapa kegiatan besar yajg diselenggarakan seama kurung waktu 2022 hingga 2023. Namun, kualitas kegiatan tersebut dinilai rendah dan mismanejemen serta tidak ada transparansi.
Meski mendapat rapor merah, Budi Waseso akan tetap maju sebagai calon ketua Kwarnas masa bakti 2023-2028. Ia maju bersama Marsekal Madya TNI (Purn) Eris Herryanto, Komarudin Watubun dan GKR Mangkubumi. Namun Komarudin memilih mundur.
"Seharusnya beliau mundur dalam pencalonan ketua Kwarnas periode 2023-2028. Selama lima tahun ini beliau dapat rapor merah dalam memimpin organisasi Gerakan Pramuka," tandas Diah.(*)
